Shell Ajak Pelaku Industri Pahami Pentingnya Bahan Bakar B30

Shell Ajak Pelaku Industri Pahami Pentingnya Bahan Bakar B30

Shell Indonesia menggelar acara Shell Expert Connect yang merupakan wadah kolaborasi dan forum diskusi tentang tren industri terkini pada 20 Februari 2020 di Jakarta.

Dalam kesempatan kali ini, Shell bekerjasama dengan Pusat Penelitian Lemigas mengambil topik “Maximizing Performance in B30 implementation Era” yang dihadiri oleh lebih dari 160 mitra dan pelaku bisnis. 

Andri Pratiwa, Deputy Director Shell Lubricants Indonesia mengatakan, “Shell berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama pelaku bisnis, dalam berbagi informasi dan pengetahuan mengenai teknologi terkini dan penerapannya.

Andri juga mengatakan, dengan berkolaborasi, pihaknya dapat bekerjasama mengantisipasi tantangan yang mungkin terjadi di masa depan, dan sekaligus turut memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan ilmu dan teknologi di Indonesia.

Kesiapan implementasi B30 ini juga dilakukan oleh produsen HINO, dimana mereka  melakukan inovasi pada fuel system truck dan bus dengan memperbesar kapasitas fuel filter serta menyiapkan option fuel strainer dan mengubah bahan pelapis pada fuel tank dan piping untuk meningkatkan daya tahan kendaraan terhadap penggunaan B30 di Unit truk dan bus HINO terbaru.

Mohammad Rachman Hidayat, Shell Asia Pacific Product App Specialist memaparkan tantangan–tantangan yang dihadapi pelaku bisnis yang menggunakan B30 dibanding dengan bahan bakar konvensional. Secara umum B30 berbasis POME (Palm Oil Methyl Ester) sangat mempengaruhi sistem bahan bakar dan pelumasan. Rahman menuturkan dari sisi nilai korosi pada temperature tinggi, POME yang dipakai di Indonesia memiliki tingkat keasaaman yang rendah dibandingkan dengan RME(Rapeseed Methyl Ester) yang biasa digunakan di Eropa.

“Berdasarkan pengalaman dan data Shell, pelumas yang memiliki klasifikasi mutu oil mesin API Service CI-4 terbukti mampu mengatasi bahan bakar B30 atau lebih. Hal ini disebabkan API CI-4 ini memiliki sifat soot handling yang lebih baik dibanding klasifikasi API Service di bawahnya. Klasifikasi CI-4 juga compatible dengan mesin dengan standar emisi EURO IV (non DPF) yang akan segera di terapkan di Indonesia. Karena B30 memiliki kandungan Sulphur yang lebih rendah, sehingga memungkinkan untuk memperpanjang oil drain interval,”jelas Rahman.

Sementara itu dalam penutupannya Bambang Wahyudi,VP Technical Shell Lubricants Indonesia mengharapkanakan lebih banyak lagi forum-forum seperti Shell Expert Connect yang memberikan kesempatan bagi pelaku bisnis untuk memahami informasi-informasi teknis yang didukung oleh data ilmiah dan dapat membantu peningkatan produktivitas. 

“Forum diskusi seperti ini juga dapat membantu pelaku bisnis dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang diwajibkan untuk industry dan meminimalkan dampak negative dari penyebaran informasi yang tidak di dukung oleh data ilmiah,” kata Bambang.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 

Bagikan

Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com