Toyota kembali mencoba merambah bisnis mobil terbang setelah sebelumnya pada 2017 lalu produsen asal Jepang itu sudah melakukannya. Kali ini Toyota menggelontorkan dana hingga $ 394 juta atau setara dengan Rp 5,3 triliunan untuk ikut pengembangan mobil terbang.
Seperti yang dikutip Carscoops, Kamis (16/1), dana tersebut diberikan Toyota kepada Joby Aviation, sebuah perusahaan penerbangan startup asal Amerika Serikat, yang bermarkas di Santa Cruz, yang saat ini tengah mengembangkan apa yang disebut dengan all-electric vertical take-off and landing (eVTOL) untuk dikomersialkan.
Dengan eVTOL dipercaya akan memungkinkan penyebaran layanan transportasi udara yang cepat, nyaman dan terjangkau.
"Transportasi udara (mobil terbang) telah menjadi tujuan jangka panjang bagi Toyota, sam sementara kami melanjutkan pekerjaan kami di bisnis mobil, perjanjian ini mengarahkan pandangan kami ke kendaraan udara," ujar Toyota President and CEO Akio Toyoda.
Dengan gelontoran dana tersebut Toyota menjadi investor terbesar dalam pengembangan mobil terbang yang disebut Joby’s Series C. Selain itu, Toyota akan mendukung Joby dengan berbagi keahlian mereka di bidang manufaktur, kualitas dan pengendalian biaya. Ini akan membantu perusahaan untuk mengembangkan dan memproduksi pesawat eVTOL.
Sedikit yang diketahui tentang model yang ada saat ini, dari situs web Joby mengatakan ini adalah pesawat empat penumpang yang dapat mencapai kecepatan 322 km/jam, dengan jarak tempuh lebih dari 241 km dengan sekali pengisian daya. Toyota merasa desain mobil terbang tersebut sangat cocok untuk melayani kebutuhan pasar transportasi udara yang baru muncul di mana para penumpang menerima manfaat penerbangan setiap hari.