Mazda CX-30 yang Januari lalu resmi meluncur di Indonesia menjadi satu-satunya model yang menggunakan nama dengan dua angka. Sebagai contoh, model sebelumnya ada Mazda3 dan Mazda CX-3.
Lantas apa alasan Mazda Indonesia memberi nama CX-30, kenapa tidak CX-4?
Menanggapi hal tersebut, Head of Department Public Relations and Media Communications PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Fedy Dwi Parilaksono mengatakan, Mazda CX-4 itu sudah dipakai oleh Mazda di Cina.
Foto: Imam
"CX-4 sudah dipakai nomenklatur atau sistem penamaannya, di Cina, pasar Cina khusus CX-4, jadi kita engga masuki juga ke Indonesia, dan memang CX-4 spesifik untuk Cina," ujarnya kepada wartawan, dalam acara Media Test Drive Mazda CX-30, di Ciwidey, Bandung, Senin (24/2).
Lalu alasan lainnya kata Fendy, Mazda CX-30 sebagai penanda bahwa mobil merupakan generasi ke-7 Mazda.
"Nah kalau yang dulu kan Mazda kan punya generasi ke-6, ke-5 dan sebagainya, nah kita kan sudah masuk ke generasi ke-7, Mazda seven generation itu kan dimulai dari Mazda3. Nah mazda seven generation yang ke-2 itu CX-30," katanya.
Mazda CX-4 yang ada di Cina sendiri lanjut Fedy mengatakan, punya spesifikasi yang berbeda dengan Mazda CX-30, meski dari segi desain terbilang tidak jauh beda. Selain itu platform yang digunakan juga berbeda.
"CX-4 itu platformnya beda lagi. Desain mirip-mirip. Memang kan platform KODO (desain khas Mazda) desain kan memang mirip-mirip yah. Kalau Mazda CX-30 itu platformnya dari Mazda 3, jadi perlu diluruskan bahwa CX-3 platformnya dari Mazda 2. Tapi kalau CX-30 platformnya dari Mazda 3," pungkas Fedy.