Salah satu teknologi untuk mengurangi kadar emisi dan sekaligus menekan konsumsi bahan bakar adalah dengan melakukan memangkas jumlah silinder aktif dalam mesin pada suatu waktu.
Pada mesin bensin teknologi ini sudah dikenal sejak era 70-an oleh General Motors (GM) dengan nama Displacement on Demand (DoD), di mana kinerja pada empat silinder pada mesin V8-nya di non-aktifkan saat tidak butuh tenaga besar dan kembali aktif berkerja delapan silinder jika perlu daya lebih banyak.
Ide inilah yang kemudian diasup pada mesin diesel yang dilakukan oleh Cummins inc dan Tula Technology,inc dengan mengembangkan Diesel Dynamic Skip Fire (dDSF).
Jelas upaya deaktifasi silinder ini bukanlah ide yang terlalu segar, karena sudah beberapa produsen melakukannya pada mesin bensin. Namun di mesin diesel merupakan sesuatu yang baru. Di samping itu mesin diesel punya masalah yang lebih komplek pada saat deaktifasi karena kompresi yang besar dan juga sifat pembakarannya yang hanya mengandalkan tekanan kompresi .
Untuk bisa menon-aktifkan kinerja silinder secara parsial inilah kemudian harus dibekali dengan perangkat lunak khusus untuk melakukan beberapa pengaturan pada berbagai perangkat.
Dari hasil ujicoba yang dilakukan oleh Cummins dan Tula, cara ini mampu menunjukkan pengurangan emisi dan konsumsi bahan bakar secara signifikan.
Kerjasama keduanya dalam proyek ini telah dimulai sejak 2019 silam dan dengan hasil yang ada ini, dapat segera diadopsi secara massal.