Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport menjadi rival abadi sejak belasan tahun silam. Kedua model ini memiliki penjualan paling menonjol pada segmen SUV ladder frame di Indonesia.
Dalam pembahsan kali ini kami akan menceritakan pada pembaca setia OtoDriver bagaimana kedua SUV ini bersaing dari masa ke masa.
Lahirnya era SUV Ladder Frame Medium
Setelah sukses dengan Land Cruiser sebagai SUV Ladder Frame besar nan mewah, Toyota pun menghadirkan Toyota Fortuner pada tahun 2005. Tidak semahal Land Cruiser, namun mengusung gaya maskulin, tangguh, serta mewah, tampaknya Fortuner cukup menyita perhatian publik saat itu sehingga menjadikannya SUV yang cukup laris.
Toyota Fortuner sendiri berdiri diatas sasis yang sama dengan para saudaranya, yakni Hilux dan Kijang Innova. Saat itu, Fortuner disuguhi oleh dua pilihan mesin, yakni tipe bensin berkapasitas 2.700 cc dan mesin diesel 2.500 cc serta memiliki dua pilihan penggerak, yakni 4x2 dan 4x4. Di tahun 2008 pun, Toyota menerapkan facelift ringan pada Fortuner yang membuatnya terlihat menjadi SUV yang kian modern
Saat itu Tampaknya, Fortuner berjaya sendirian hingga tahun 2009 sebelum datangnya sang pesaing tangguh dari merek tiga berlian, Mitsubishi Pajero Sport.
Potongan Porsi Kue Fortuner
Setelah berjaya sendiri selama kurang lebih 4 tahun, tampaknya salah satu pesaing telah mempersiapkan model yang mampu menandingi Fortuner. Yakni Mitsubishi dengan Pajero Sport.
Melakukan debut-nya di tahun 2009, Mitsubishi Pajero Sport pun berhasil merebut segmen SUV Ladder Frame medium yang semula dikuasai oleh Fortuner. Model ini dinilai mampu menyita perhatian konsumen lantaran mesin diesel tangguh lansiran Mitsubishi, desain maskulin , serta mengusung nama ‘Pajero’, sang SUV jagoan Mitsubishi yang juga bersaing dengan Land Cruiser sejak dulu.
Pajero Sport pun serupa dengan Fortuner. Model ini berdiri di atas sasis mobil pikap, Mitsubishi Triton. Kala itu, Pajero Sport hanya tersedia satu pilihan mesin, yakni mesin diesel berkapasitas 2.500 cc dengan tenaga 136 dk dan torsi 360 Nm yang mampu mengungguli mesin diesel milik Fortuner. Pilihan penggerak 4x2 dan 4x4 juga hadir pada model ini.
Di tahun 2010 pun, Pajero Sport hadir dalam varian baru yang lebih mewah serta memiliki mesin yang lebih bertenaga, yakni Pajero Sport Dakar. Mesin yang bertenaga 170 dk serta fitur sunroof yang hingga kini menjadi nilai lebih sebuah Pajero Sport di mata Fortuner.
‘Peperangan’ pun dimulai
Peperangan ini bukan berarti menggunakan senjata. Tetapi sang pabrikan saling beradu mempersenjatai masing-masing produknya dengan berbagai cara.
Toyota pun kembali melakukan refreshment pada Fortuner di tahun 2011. Meski hanya berubah secara tampilan, namun tampak SUV ladder frame satu ini makin terlihat up to date.
Jika Pajero Sport mambanggakan mesin dieselnya, Toyota pun seakan mencoba menjawab tantangan Mitsubishi dengan melahirkan Fortuner VNT Turbo pada tahun 2012. Mesin diesel terbaru Toyota ini mampu menghasilkan daya hingga 142 dk dan cukup mendongkrak angka penjualan Fortuner khususnya varian mesin diesel saat itu.
Tak hanya itu, versi TRD Sportivo dengan tampilan lebih sporty juga menjadi salah satu opsi Fortuner guna menyita perhatian konsumennya.
Tidak sampai disitu, Mitsubishi pun terus menjawab tantangan Toyota. Di tahun 2014, Pajero Sport pun mendapatkan minor change dari segi kosmetik , transmisi otomatik baru dengan 5 percepatan, dan juga turbo VGT baru yang menghasilkan daya lebih pada mesinnya, khususnya tipe Dakar yang memiliki tenaga hingga 178 PS.
Varian mesin baru pun coba ditawarkan Mitsubishi, yakni mesin bensin berkapasitas 3.000 cc V6. Namun sayangnya, varian ini justru sepi peminat.
Bersambung