Van berbasis listrik dari produsen asal Cina, DFSK Gelora E resmi diperkenalkan di Indonesia. Debut dari mobil komersial bermesin listrik ini dilakukan pada ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle (GIICOMVEC) 2020.
Namun PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek DFSK di Indonesia belum memulai penjualan mobil. Lantas kapan DFSK Gelora E mulai dijual?
Menanggapi hal tersebut, CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus belum bisa bicara banyak. Ia belum bisa memastikan kapan DFSK Gelora E mulai dijual di pasar roda empat Indonesia. Yang pasti tidak dalam waktu dekat ini.
Foto: Jason
"Saya nggak berani bilang besok, lusa, saya nggak berani," ujarnya kepada wartawan, di area GIICOMVEC 2020, JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (5/3).
Saat disinggung lebih jauh, Alexander Barus menjelaskan alasan kenapa pihaknya belum bisa menjual DFSK Gelora E dalam waktu. Karena jika dipasarkan dari sekarang, dikhawatirkan tiba-tiba pemerintah menurunkan tarif impor untuk kendaraan listrik. Dan jika benar terjadi seperti itu, bisa menimbulkan 'kecemburuan' dari konsumen yang sudah membeli Gelora E sebelum tarif impor mobil diturunkan.
"Sebetulnya kan begini, kita masih menunggu-nunggu karena nggak bagus juga nanti. Kita jual sekarang dengan harga Rp 400 juta, tahu-tahu besok impor duty di 0 kan, yang beli tadi Rp 400 juta kan harus kita jaga juga ini," tutur Alexander Barus.
Ia mengaku sudah berbicara dengan pemerintah dan meminta agar ada penurunan tarif impor mobil agar harga DFSK Gelora menjadi lebih murah. Saat ini DFSK baru merilis perkiraan harga Gelora E, yakni Rp 489 - Rp 499 juta untuk tipe Mini Bus (MB) dan Rp469 - Rp 479 juta untuk tipe Blind Van (BV). Estimasi harga Gelora versi listrik tersebut sudah termasuk bea cukai dan tidak termasuk pajak barang mewah.