Dalam insiden tergulingnya pikap Mitsubishi L300 di kawasan Argosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sudah patut menjadi catatan. Pasalnya masih banyak pengemudi yang abai soal keselamatan berlalulintas.
Disebutkan oleh Jusri Pulubuhu Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), ada dua jenis skill atau keahlian yang wajib dikuasai pengemudi. Yaitu hard skill dan soft skill.
Untuk hard skill menurutnya lebih bersifat ke keterampilan. Seperti cara mengemudi, mengerem dan lainnya. "Semua yang dihadapi saat ujian SIM ada di hard skill," kata pria ramah ini.
Jika keterampilan tersebut sudah dikuasai pengemudi, masih ada skill lain yang wajib jadi perhatian. Utamanya untuk mencegah adanya kebiasaan tidak aman (unsafe behaviour) di jalan, seperti ugal-ugalan atau cara berkendara yang berbahaya.
Yup, selanjutnya ada soft skill yang lebih mengacu pada mentalitas. Nah, hal ini yang menurutnya masih minim dimiliki banyak pengemudi di Indonesia. Sehingga kecelakaan jalan raya di tanah air didominasi oleh kesalahan pengemudi.
Soft skill tersebut mengarah ke mentalitas berkendara. "Seperti menjaga kesabaran, kewaspadaan, ketertiban hingga ke kemanusiaan, termasuk menjaga emosinal di jalan. Hal ini juga harus diperhatikan pengemudi sebelum berkendara," urainya.
Kehati-hatian di jalan juga menjadi salah satu contoh penerapan soft skill. Jika kedua skill tersebut dilakukan oleh pengemudi, nantinya akan menambah rasa aman di jalan.
#skill-berkendara #kemampuan-berkendara #keterampilan-berkendara