Toyota Mirai generasi kedua melantai di Tokyo Motos Show (TMS) 2019. Meski masih dilabeli nama 'Mirai Concept', pihak Toyota menjelaskan kalau mobil ini sudah memasuki tahap akhir pengembangan dan siap diluncurkan tahun 2020 mendatang.
Sebagai mobil berbahan bakar hidrogen, Toyota Mirai diyakini sebagai mobil dengan konsumsi energi paling efektif untuk masa depan. Waktu pengisian bahan bakar yang lebih singkat dan jarak tempuh yang lebih panjang disebut Toyota sebagai keunggulan mobil ini dibanding mobil listrik.
Lalu apa yang berubah dari Mirai? Jawabannya, ada cukup banyak. Mulai dari platform-nya, memanfaatkan Toyota New Global Architecture (TNGA), Mirai berbagi platform penggerak roda belakang dengan Toyota Crown.
Oleh sebab itu dimensinya juga mengalami revisi. Panjangnya bertambah 85 mm (jadi 4.975 mm), sementara wheelbase-nya juga meningkat 140 mm (jadi 2.920 mm) dibanding model generasi pertama. Hal ini berdampak juga ke sisi daya tampung penumpang yang sebelumnya hanya empat jadi lima penumpang.
Secara umum perombakan total ini membuat Toyota Mirai lebih panjang dan lebih rendah. Sehingga kesannya semakin sporty.
Sementara soal performa, Toyota memastikan kalau mobil ini akan menggunakan tangki penyimpanan hidrogen yang lebih besar untuk mengakomodir jarak tempuh yang bertambah 30 persen dibanding pendahulunya. Dengan proses pengisian daya mobil hidrogen yang sejauh ini masih lebih singkat dibanding mobil listrik, jarak tempuh yang dapat dicapai dalam sekali pengisian daya penuh pun lebih optimal kendaran hidrogen yakni lebih dari 700 km/sekali pengisian daya.
Diinformasikan juga sistem hidrogen dan susunan sel bahan bakar didesain ulang. Sehingga jangtung penggerak yang tadinya mampu menghasilkan tenaga 152 dk dan torsi 335 Nm diyakini akan meningkat.
Yang tidak kalah menarik Toyota Mirai juga dihadrikan dengan tiga warna interior yang berbeda untuk makin memberi konsumen kebebasan dalam memilih karakteristik yang dirasa cocol dengan calon pemiliknya.
Editor : Suryo Sudjatmiko