Belum lama setelah resmi dibuka, jalur tol Jakarta-Cikampek II (Japek II) langsung mendapat sorotan. Selain banyak yang mempermasalahkan jalur yang bergelombang, pada akhir pekan silam terjadi kemacetan parah pada jalur tol dengan bentang 38 km ini. Berdasarkan pengamatan, kemacetan parah tersebut disebabkan oleh antusiasme masyarakat untuk mencoba jalur layang terpanjang di Indonesia tersebut.
Agar kejadian serupa tak lagi terulang, maka dianjurkan untuk memantau kondisi jalan tersebut via CCTV milik Jasa Marga, yang bisa dilihat melalui saluran http://jasamargalive.com
“Sebelum saya berangkat ke luar kota, terlebih dulu saya pantau via web tersebut dan saya putuskan untuk lewat Japek II karena terpantau lancar lewat CCTV Jasa Marga,” terang Adhitya Wisnu Soemoatmodjo, seorang pengguna tol Japek II, yang dihubungi lewat telepon.
Pada saat ini, tol Japek II hanya untuk kendaraan golongan I non-bus dan kecepatan maksimal adalah 80 km/jam. Tetapi mikrovan seperti yang digunakan perusahaan travel tetap diperbolehkan untuk melintas.