Melihat tren kendaraan listrik yang akan semakin besar dalam beberapa tahun ke dapan, PT PLN (Persero) akan menyebar infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik ke beberapa kota besar. Rencananya pengadaan charging station akan dilakukan dalam waktu dekat dan diupayakan bertepatan dengan Hari Listrik Nasional (HLN), 27 Oktober mendatang.
"Nanti, waktu HLN kita akan launching. Kira-kira 10 titik di Jakarta, Bandung, Banten, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Medan. Jadi minimal ada dulu itu yang fast charging," terang Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani, Rabu lalu (16/10).
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) fast charging yang dimaksud punya daya 50kW dengan arus DC. Stasiun model ini dapat digunakan untuk mengisi daya mobil listrik kira-kira sekitar 30 menit.
Foto: Alfons
Lebih lanjut Inten menjelaskan kalau nantinya SPKLU fast charging tersebut akan dihadirkan di tempat-tempat umum seperti mall untuk mempermudah akses dan penggunaanya.
Sementara untuk biaya investasinya, satu stasiun pengisian daya disebut memakan biaya yang tidak sedikit. "Sekitar Rp 900 juta," terangnya. Namun biaya itu tentunya akan bisa terus ditekan dengan pemanfaatan teknologi.
"Nah, kami yang dengan BPPT dan PT LEN tadi bicara tentang ini, kita bicara kerja sama di teknologi SPKLU," tambahnya.
Rabu (16/10), PLN melakukan penandatangan MoU dengan beberapa pemangku kepentingan kunci dalam pengadaan SPKLU. Selain melibatkan BPPT dan PT LEN dalam pengembangan teknologi, beberapa pabrikan kendaraan roda empat seperti Nissan, BMW, DFSK, dan Mitsubishi juga dirangkul dalam kerja sama terkait bundling infrastruktur kelistrikan.