Kelangkaan bahan bakar fosil dan polutan yang dihasilkan oleh mesin bakar semakin menjadi ancaman bagi kesehatan. Industri otomotif pun semakin mengerucut pada mobil listrik.
Nampaknya para mahasiswa Universitas Budi Luhur tertarik untuk menyelami lebih dalam tentang mobil setrum, salah satunya dengan membuat mobil Neoblitz yang dipamerkan pada salah ajang pameran di bilangan Jakarta Pusat. Tak tanggung-tanggung mereka membuat mobil listrik performa tinggi untuk medan off-road.
“Kami ingin berbagi dan memberi inspirasi pada masyarakat luas tentang mobil masa depan yang ramah lingkungan. Bersama dengan para mahasiswa Budi Luhur, kami tak hanya memberikan bentuk mobil listrik biasa, namun lebih jauh lagi sebagai kendaraan untuk balap off-road,” terang Pengurus Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta, Sabtu (28/4).
Kehadiran mobil ini tak lepas dari kiprah pendahulunya. Awalnya Universitas Budi Luhur bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menciptakan mobil protipe Blitz.
Tak puas dengan Blitz, dosen dan mahasiswa Budi Luhur mengembangkan lagi dengan kemampuan yang lebih baik dan menghasilkan Neoblitz.
Pengembangan terjadi pada kemampuan offroad lebih baik, baterai lebih besar, motor listrik lebih bertenaga, hingga modul yang membuat efisiensi semuanya lebih baik.
“Mobil karya mahasiswa ini luar biasa, walau pun masih ada kekurangan di sana-sini namun cukup membanggakan,” terang Julian Johan yang dipasrahi sebagai tester dan juga pembesut Neoblitz di medan off-road.
“Saat ini kami tengah melakukan penyempurnaan di berbagai bagian mulai dari sasis, melakukan pengembangan performa motor listrik dengan target 200 hp, penggerak 4x4 dan sebagainya. Kami bersiap dapat berpartisipasi sebagai eksibisi pada ajang speed off-road di Indonesia,” lanjut pria yang akrab disapa Jeje ini.
Lebih jauh lagi, Pusat Studi Mobil Listrik Universitas Budi Luhur tengah merancang impian untuk mengikuti reli paling ganas yakni Rally Dakar.