Toyota tampak rajin merilis mobil dengan opsi mesin hybrid untuk ditawarkan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu tantangan PT Toyota Astra Motor (TAM) dengan mobil listriknya tersebut bukan cuma dalam menjualnya.
Tapi yang perlu diketahui dan diedukasi ke konsumen adalah sisi perawatannya. Pada dasarnya, perawatan mobil hybrid tak jauh berbeda dengan mobil konvensional. Namun ada yang pembeda tentunya. Selain baterai, ternyata ada satu komponen yang harus diperhatikan penggunanya.
Benda tersebut merupakan sebuah komponen yang bertugas mendinginkan modul baterai. Wujudnya seperti filter udara dan masuk kategori komponen fast moving.
Faozan Saptadi yang menjabat Kepala Bengkel resmi Toyota Auto2000 Banyuwangi, Jawa Timur menyebut komponen pendingin baterai tersebut wajib diganti tiap 40 ribu kilometer. Dari pantauan kami di bengkel resmi Toyota Auto2000 Banyuwangi (9/10), harga komponen ini hanya Rp 60 ribu.
Foto: Soni
Faozan menyebut bahwa sejatinya biaya servis mobil hybrid dengan varian non-hybridnya kurang lebih sama. Hanya saja, komponen filter pendingin baterai ini jadi pembeda, pemilik varian hybrid harus tambah Rp 60 ribu.
Mobil listrik Toyota Indonesia yang bermesin hybrid sendiri saat ini adalah C-HR, Altis, Camry dan Alphard. Nama pertama kini dijual seharga Rp 523 jutaan OTR Jakarta. C-HR Hybrid bukan saja tercatat sebagai mobil hybrid termurah Toyota Indonesia, tapi juga mobil hybrid termurah seantero Indonesia.
"Minat masyarakat terhadap mobil elektrifikasi semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan sosialisasi kebijakan pengembangan industri mobil elektrifikasi yang dilakukan pemerintah, peningkatan minat masyarakat itu tentu juga tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan hidup. Dan yang tidak kalah penting, pengetahuan konsumen terhadap mobil elektrifikasi juga semakin luas,” kata Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT TAM.