Beranda Berita

Kenapa Toyota Indonesia Rajin Rilis Mobil Hybrid?

Berita
Penulis: Brian
Senin, 13 Mei 2019 21:00 WIB
Berita - Kenapa Toyota Indonesia Rajin Rilis Mobil Hybrid?
Bagikan ke:

PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemegang merek Toyota di Indonesia tengah mengedukasi masyarakat tentang teknologi mesin hybrid. Selain mengedukasi, TAM juga telah menjual sejumlah mobil hybrid. Mulai dari Alphard Hybrid, Camry Hybrid, dan terakhir C-HR Hybrid.

Bahkan pada tahun ini, Toyota akan kembali meluncurkan mobil hybrid terbarunya. Jika dibandingkan merek lain, tidak ada yang menjual mobil hybrid sebanyak Toyota. Lantas apa alasannya?

Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan pihaknya selalu melihat kesesuaian dengan konsumen dan regulasi sebelum menjual suatu produk. "Sesuai konsumen tapi kalau engga sesuai regulasi ya engga bisa dijual. Sebaliknya kalau sesuai regulasi tapi engga sesuai konsumen ya engga bisa jual juga," jelas Soerjo.

Foto - Kenapa Toyota Indonesia Rajin Rilis Mobil Hybrid?

Foto: Brian

Menurutnya, teknologi mesin hybrid merupakan jawaban kemajuan teknologi otomotif di Indonesia saat ini. Mengingat masih kurangnya infrastruktur pengisian listrik dan kebutuhan Indonesia akan kendaraan tanpa emisi.

"La;ai engga ada charging station bisa pakai gasoline, kalau engga ada bensin ya tinggal ngecharge. Jadi PHEV merupakan jawaban di Indonesia sekarang, kondisi itu alasan kenapa kami fokus ke hybrid," ungkap Soerjopranoto.

#toyota #hybrid

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.