Perusahaan investasi terkenal Sanford C, Bernstein mengatakan bahwa BMW harus membeli Jaguar dari Tata Motors segera.
Seperti dilansir Automotivenews Europe, seruan Bernstein ini cukup beralasan lantaran saat ini BMW tengah kelebihan modal dan punya kondisi finansial yang cukup bagus. Pabrikan berlogo baling-baling ini telah mengalami batas pertumbuhan untuk jajaran produk dan juga mereknya.
Sebaliknya, di bawah kepak Tata Motors, kondisi Jaguar tengah tertatih-tatih dan melakukan pengetatan para operasional maupun finansial. Kondisi diperburuk oleh situasi sosial ekonomi Inggris yang bermuara dari masalah Brexit, ditambah lagi anjlognya penjualan di Cina.
Kondisi ini cukup masuk akal, menurut Berstein, apabila Jaguar berhasil diakusisi oleh BMW dengan nilai S 11,2 milyar, maka akan menyumbang pendapatan baru bagi BMW sebesar 20% dan akan memyumbang hampir seperempat volume grup pabrikan asal Bavaria tersebut.
Hanya saja, apakah Tata cukup realistis menerima kondisi tersebut atau tidak.
Jika memang kelak Jaguar berhasil dibeli oleh BMW Group, maka di bawah payung BMW aka nada dua merek Inggris yakni Rolls Royce, Mini dan Jaguar.