Sinyal masuknya Toyota Prius PHEV di Indonesia semakin kuat. Pihak Auto2000, salah satu dealer terbesar Toyota di tanah air menjelaskan kalau sudah ada peminat serius unit kendaraan berteknologi plug-in hybrid ini yang datangnya dari konsumen fleet alias pembeli borongan.
"Prius sebenarnya satu produk yang kita ingin dorong. Kita lihatlah kayaknya dalam waktu dekat ini kita akan ada satu pertemuan yang bahas tentang Prius untuk masuk pasar mobil transportasi umum, fleet. Kalau memang berhasil ya Prius akan jadi salah satu armada altenatif. Tahun depan pun ada salah satu perushaan transportasi publik yang berniat pakai armada Prius juga," terang Koordinator Kepala Cabang DKI 1 Auto2000, Riki Rusdionoini akhir pekan lalu ditemui di Jakarta.
Transportasi publik yang dimaksud Riki sendiri diakui perusahaan taksi. Saat ditanya apakah perusahaan taksi itu yang dimaksud adalah Blue Bird, dia belum berani memastikan. "Baru wacana sih. Sudah sempat ngobrol-ngobrol," tambahnya.
Nama Blue Bird sendiri 'dicurigai' jadi calon pembeli Prius PHEV lantaran rencana pengoperasian 2.000 unit taksi listrik yang mereka canangkan sampai tahun 2025 mendatang. Sebagai tahap awal sudah ada 25 unit BYD e6 dan lima unit Tesla Model X yang dijadikan armada sejak 1 Mei 2019 lalu.
Sementara itu sebelumnya pihak PT Toyota Astra Motor (TAM) juga menyatakan kalau Toyota Prius PHEV akan masuk dari konsumen borongan seperti taksi. "Hal ini sekalian untuk sosialisasi ke masyarakat dan perusahaan-perusahaan itu dianggap paling siap dengan sistem charging-nya," terang Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmi Suwandy beberapa waktu lalu kepada OtoDriver.
Di sisi lain, Riki menerangkan dengan dimasukan sebagai armada taksi ada kemudahan dan keringan biaya langsung yang bisa didapat mobil-mobil listrik. "Kan kalau untuk angkutan umum, di pelat kuningnya mungkin dia dari awal, sudah mendapatkan insentif. Seperti sekarang yang dinikmati oleh Blue Bird untuk masukin Tesla sama BYD. Itu dia kan langsung dapat insentif pajak," tambahnya lagi.