Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah ASEAN Automobile Safety Forum (AASF) 2018 yang berlangsung di Karawang, Jawa Barat, pada pekan lalu (13-15/11). Pada kesempatan ini, salah satu produsen komponen otomotif asal Jerman, Bosch berperan serta dalam ajang AASF 2018 dengan melakukan demontrasi manuver pengereman mobil dengan dan tanpa ESP (Electronic Stability Program).
Sebelum forum tersebut resmi di mulai, Bosch mengundang rekan-rekan media, salah satunya OtoDriver untuk menjajal teknologi ESP menggunakan Honda BR-V, yang didampingi oleh instruktur professional. Sedangkan kru OtoDriver menjadi penumpang. Sesi pengujian dibagi menjadi dua tahapan, pertama manuver pengereman tanpa sensor ESP dan kedua menggunakan ESP.
Hasilnya, saat tes pertama tanpa menggunakan sensor ESP dan pengereman dengan melakukan oversteer atau banting kemudi pada kecepatan 80-120 km/jam dalam trek lurus. Di mana, mobil tidak dapat terkontrol alias tidak stabil dan berputar arah balik. Dalam hal ini butuh keahlihan khusus untuk mempertahankan mobil untuk tetap stabil dan tidak terbalik.
Namun, saat pengetesan kedua dilakukan dengan menggunakan sensor ESP. Ketika dilakukan oversteer, kecepatan mobil berkurang dan posisi mobil tetap melaju sesuai dengan arah kemudi pengendara.
Unit BR-V yang kami coba dengan menggunakan sensor ESP pun terbukti mampu menjadikan mobil lebih stabil ketika manuver oversteer yang cukup ekstrim. Artinya, fitur keselamatan seperti ESP alias Electronic Stability Program atau di beberapa merek mobil disebut ESC (Electronic Stability Control) cukup besar perannya memberikan perlindungan dari potensi kecelakaan.
Reporter: Yuda
Foto: Yuda
Editor: Danu