Produsen mobil di Indonesia sebagian besar telah merakit produknya di dalam negeri. Tak terkecuali brand mobil premium asal Jerman, yakni Mercedes-Benz dan BMW.
Keuntungan merakit di Indonesia tentunya tak hanya ongkos produksi yang lebih efisien, namun waktu produksi mobil menjadi lebih optimal tentunya. Lantas, jika dua pabrikan Jerman tersebut telah merakit kendaraannya di Indonesia, apa kabarnya dengan Audi dan Volkswagen?
Jonas Chendana selaku Chief Director PT Garuda Mataram Motor menegaskan bahwa pihaknya belum berencana membuat pabrik produksinya di Indonesia.
“Untuk saat ini belum ada rencana. Karena hal ini tidak mudah tentunya. Kami harus tek-tok (koordinasi) dengan pihak pusat di Jerman,” katanya saat ditemui di Tangerang Selatan pada akhir Februari lalu.
Ia juga menambahkan, pihaknya sempat berhenti memasarkan produknya di Indonesia pada 1980-1990 dan baru datang kembali di Indonesia pada tahun 2000-an. Berbeda dengan Mercedes-Benz yang sejak tahun 1970 telah eksis dan tergolong sukses.
“Beda sama mereka (Mercedes-Benz), mereka sudah eksis dari tahun 1970-an sampai sekarang. Kalau kita sempat engga masuk Indonesia tahun 1980-1990 an. Dan akhirnya masuk Indonesia lagi di tahun 2000-an. Jadi kami pikir membuat pabrik produksi tidak mudah,” tambahnya.
Sambungnya, bukan berarti tidak akan membuat pabrik produksi, Audi dan VW akan memiliki pabrik produksi di kemudian hari tergantung dari permintaan pasar.
“Kita lihat saja kedepannya seperti apa. Kalau Permintaannya banyak, pasarnya kuat, pasti kita koordinasikan dengan pihak pusat untuk buat pabrik produksi di sini (Indonesia),” tutupnya.