Renault, Nissan dan Dacia dikabarkan tengah menghentikan produksi mobil pada 13 Mei kemarin. Ini terkait serangan cyber ransomware yang sedang melanda dunia.
Menurut yang diberitakan Reuters, pihak Renault melakukan penghentian sementara aktivitas produksinya yang bertujuan untuk mencegah penyebaran serangan cyber ransomware yang lebih jauh pada sistem komputernya.
"Tindakan proaktif telah dilakukan, termasuk penghentian sementara aktivitas industri di beberapa lokasi," kata juru bicara Renault pusat.
Begitu juga pabrik Nissan di Sunderland, Inggris telah terpengaruh oleh serangan cyber ransomware. Namun menurut pihak Nissan, hal ini tidak terlalu mempengaruhi situasi bisnisnya.
"Seperti banyak organisasi di dunia, beberapa entitas Nissan baru-baru ini menjadi target serangan ransomware. Tim kami sedang merespons dan tidak ada dampak besar pada bisnis kami. Situasi di pabrik yang mempekerjakan 7 ribu orang terus dipantau," kata juru bicara Nissan dalam sebuah pernyataan.
Serangan cyber ransomware ini adalah jenis virus malware yang berkembang paling cepat. Virus ini mengunci data yang ada di dalam komputer yang terkena ransomware. Virus tersebut meminta pemilik untuk membayar 300 dolar Amerika Serikat dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin, untuk membuka kunci tersebut.
Begitu juga dengan merek Dacia yang menghentikan sementara aktivitas produksi karena virus ini telah menyerang sistem komputernya.