Toyota Mirai yang berbahan bakar hidrogen telah mendarat di benua Australia setelah didatangkan dari negara asalnya, Jepang. Tapi jumlah unit mobil ramah lingkungan itu sangatlah sedikit yang datang, hanya tiga unit. Ia pun tak bisa dijual ke umum.
Ternyata mobil ini bukan untuk dijual ke pasar domestik negara Kanguru tersebut. Seperti yang dilansir News.com.au (11/7) tiga sedan Toyota ini baru sekedar dijadikan percobaan oleh Toyota Australia untuk jangka tiga tahun ke depan. Walau sebenarnya mereka sudah sangat tertarik untuk memasarkan mobil yang tak menghasilkan polusi ini.
"Kami benar-benar tertarik dengan teknologi fuel cell, tapi kami butuh insfrastruktur yang relevan sebelum kami menjual mobil-mobil ini di Australia," tutur Dave Buttner, Toyota Australia President. Memang di negaranya kemunculan mobil berbahan bakar tak lazim ini jadi seperti telur dan ayam, mana yang harus lebih dulu hadir. Apakah sarana pengisian bahan bakar atau mobilnya lebih dulu.
"Teknologi fuel cell diharapkan jadi peran utama pada masa depan dan kami tak mau Australia melewatkannya," tambah Dave. Diketahui saat ini hanya ada satu hydrogen refuelling point di negara tersebut, dan itu milik rival Toyota yakni Hyundai.
Namun Toyota turut mendatangkan mobile hydrogen refueller dari Jepang untuk mendukung percobaan Mirai selama tiga tahun ini. Memang, mobil ini begitu didambakan karena tingkat efisiensi bahan bakarnya.
Sekali fuel cell-nya terisi penuh, ia disebut bisa berjalan sampai lebih dari 500 km. Sedan ini pun kini juga sudah cukup banyak memikat para konsumen di negara-negara yang sudah menjualnya seperti Jepang, Eropa dan Amerika Serikat.