Biasanya sekelompok pengguna mobil tertentu bergabung dan mengundang wartawan, ketika deklarasi komunitas atau kegiatan yang berkaitan dengan komunitas.
Namun, kali ini sejumlah pemilik All New Kijang Innova dan All New Toyota Fortuner berkumpul dan menggelar press conference di Kopi Tan, SCBD, Jakarta Selatan, karena kekecewaan terhadap masalah di mobilnya yang tak kunjung selesai.
All New Fortuner dituding memiliki masalah pada girboks
Rangkaian kekecewaan sejumlah pemilik All New Innova dan All New Fortuner itu bermuara pada transmisi otomatik 6 percepatan pada mobil mereka.
Girboks racikan Aisin berkode AWR6B45 ini memang baru dan dirancang untuk digunakan oleh kedua produk Toyota tersebut.
Semestinya memberikan kenyamanan mengemudi yang lebih presisi, smooth dan membuat pemakaian bahan bakar menjadi lebih ekonomis.
Namun, bagi sebagian pemilik All New Innova dan All New Fortuner periode Oktober 2015 hingga Juni 2016 ini malah sebaliknya.
“Perpindahan gigi sering kali terasa tidak pas. Mau pindah gigi namun urung, atau sebaliknya pindah gigi terlalu cepat,” jelas Bergson Manik seorang pemilik Innova bensin.
“Selain itu pemindahan tuas tidak konsisten, terkadang terasa keras untuk sekedar memindahkan posisi shifter, terutama pada posisi P ke R,” sambungnya.
Hal tak jauh berbeda dialami pengguna Innova bermesin diesel. Malah, pemilik Innova ini sudah melakukan remapping dan reprogram software di bengkel resmi.
“Saya melakukan remapping dan reprogram software transmisi, namun gejala tersebut muncul lagi,” jelas Teddy Pangestu salah seorang pengguna Innova Diesel yang sempat membawa mobilnya ke Astrido Toyota, Yos Sudarso, Jakarta Utara.
“Bahkan ada rekan pengguna all new Innova dan Fortuner yang menukar unit transmisi utuh. Tapi sayang sekali apa yang dikeluhkan tak kunjung sembuh,” sahut Andi Sulaiman, salah seorang pengguna Innova yang aktif dalam Innova Community.
Transmisi Fortuner dan Kijang dinilai sering tidak tepat memindahkan gigi
Pemilik All New Innova dan All New Fortuner di Indonesia tidak sendirian, kondisi ini pun dijumpai juga di Filipina.
Top Gear.com.ph menyebutkan bahwa unit yang diimpor dari Indonesia tersebut dikeluhkan karena sebab yang tidak berbeda dengan di Indonesia. Solusinya pun sama, mulai dari remapping hingga penggantian transmisi utuh.
Dilansir dari Top Gear.com.ph, pihak Toyota Motor Filipina menyebutkan bahwa sejauh ini masalah tersebut berhubungan dengan masalah peranti lunak saja, sehingga Toyota Filipina pun melakukan pemograman ulang di semua dealer nasionalnya 31 Agustus lalu.
Dunia maya pun seolah 'mempertemukan' para pemilik kedua mobil tersebut, baik di Indonesia maupun Filipina yang bernasib sama.
Dari sana cukup banyak diagnosis secara independen yang beredar di dunia maya, yang menyebutkan bahwa permasalahan tersebut erat hubungannya dengan solenoid pada transmisi.
Tak mau berspekulasi, pada kasus yang terjadi di Indonesia, pihak PT Toyota Astra Motor mengundang konsumen yang kecewa tersebut untuk membicarakan masalah ini.
Direncanakan pertemuan dilakukan pada Rabu (12/10) besok. Kami akan berada di sana untuk melaporkan hasilnya.
Sumber: