Nissan Motor merasa perlu membawa Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan ke pengadilan. Mereka menuntut dicabutnya tuduhan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan yang menduga Nissan memalsukan data uji emisi.
Seperti yang diberitakan Nikkei Asia, Jumat (10/6), Nissan memiliki sebuah perangkat yang memiliki sistem pengaturan yang dianggap pemerintah Korsel ilegal dan mampu membuat pembacaan data emisi termanipulasi. Padahal sistem ini diklaim hanya untuk mencegah overheating pada mesin. Nissan sudah pernah menjelaskan pada dokumen yang sudah diserahkan kepada pihak berwenang Korsel dan sudah diizinkan oleh hukum Korea Selatan, tapi tuduhan itu tetap sempat meluncur.
"Kami telah memenuhi semua peraturan yang ada dan tidak sembarangan menyusun sistemnya. Nissan juga tidak menempatkan perangkat yang tidak pada tempatnya, atau bahkan komponen yang ilegal,” tegas pihak Nissan.
Nissan mengklaim bahwa perangkat ini masih aktif hingga 70 menit saat dilakukan pengujian, tetapi pihak kementerian Korsel tidak menerima hasil pengujian itu karena menurut mereka perangkat tersebut mati secara otomatis saat suhu intake mesin Qashai menyentuh 35 derajat celcius dalam waktu 30 menit. Jika perangkat ini mati, akhirnya menyebabkan lonjakan jumlah emisi nitrogen oksida yang dilarang oleh pihak Korsel.