Toyota Sienta resmi meluncur dan secara otomatis menambah model MPV berpintu geser (sliding door) dalam line up Toyota Astra Motor (TAM). Tapi kenapa TAM begitu yakin menambah MPV sliding door mengingat Nav1 tak begitu bergairah penjualannya?
"Kalau di Jepang Nav1 (Noah) laris manis, karena punya desain yang bagus. Di Indonesia mungkin desain Nav1 kurang emosional," sebut Hiroshi Kayukawa, Chief Engineer Toyota Sienta dari Toyota Motor Company (7/4).
"Untuk konsumen di sini sepertinya kurang bergairah (terhadap Nav1). Tapi berbeda dengan Sienta yang merupakan mobil yang 'fun' dengan tampilan eksterior menyenangkan," seloroh Kayukawa San yang berpendapat jika MPV di Indonesia umumnya berpenampilan seperti mobil niaga.
Pria yang berkantor di Jepang itu menyebut Sienta adalah MPV yang sama sekali berbeda karena dapat membangkitkan nilai emosi tinggi dan menjadi terdepan di kelasnya. "Kami masih punya strategi untuk Nav1, kok. Tapi masih kami matangkan dulu, baru setelah itu baru bisa kami informasikan," tukas Kayukawa San. Secara penjualan memang Nav1 punya angka yang tak begitu melejit.
Menurut data yang dirilis Gaikindo, pada triwulan pertama 2016 saja Toyota Nav1 hanya membukukan penjualan kurang dari 100 unit. Tak seperti Nissan Serena yang mengukir angka penjualan jauh di atasnya.
Selain itu, Sienta juga bisa diprediksi sukses karena masuk di kelas lebih rendah dengan rentang harga lebih murah. Sudah begitu, pesaing langsungnya hanya Honda Freed yang sudah terbilang uzur dan akan segera berganti model.