Bridgestone Ecopia EP150 yang jadi ban Origial Equipment Manufacture (OEM) Toyota Calya dan Daihatsu Sigra dilaporkan mudah meledak. Hal ini berdasarkan laporan dari kalangan Calya Sigra Community yang setidaknya mendapati lebih dari 5 personilnya mengalami pecah ban.
Ringannya bobot ban Ecopia EP150 pun dituding jadi penyebab ia rentan meledak karena benturan dengan objek keras. Walau pihak PT Bridgestone Indonesia sendiri belum menyimpulkan bahwa bobotnya jadi penyebab pada kejadian yang belakangan terjadi.
"Secara bobot memang Ecopia lebih ringan karena ban ini dirancang mengejar mampu menghemat bahan bakar dan durabilitas," jelas Herry Maylanda yang dihbungi OtoDriver (17/10). Bahkan ban dengan lingkar 14 inci ini juga diklaim sulit untuk terjadi defleksi atau lipatan pada dindingnya.
"Kenapa Ecopia EP150 itu kami sebut ban hemat BBM, karena ia punya rolling resistance yang rendah. Saat Calya dan Sigra dibawa melaju dan dipakai dalam jangka mengemudi yang cukup lama ia akan menghasilkan panas yang lebih rendah," jelas Herry.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat Bridgestone merancang Ecopia, yang ditekankan bukanlah seberapa ringan ban OEM Calya Sigra itu nantinya. "Tapi material apa yang tidak perlu dipakai pada ban itu, agar berat ban jadi optimal," ujar Herry tanpa membocorkan "racikan" ban tersebut.
Ban Bridgestone Ecopia Calya dan Sigra yang menggunakan ukuran 175/65 ring 14 inci ini sudah mengadopsi teknologi radial dan tubbeless. Ecopia sendiri juga tercatat sebagai ban bawaan Honda BR-V dan Toyota Sienta tipe Q alias tipe tertinggi.
Kembali pada kejadian pecahnya ban Ecopia di Calya dan Sigra belakangan ini, Herry Maylanda masih belum mau berasumsi banyak. Karena berbagai kondisi bisa saja memicu terjadinya ban pecah atau rusak, hal yang sama sebenarnya juga berlaku bagi semua jenis ban mobil.