Ban standar Toyota Calya dan Daihatsu Sigra yang dilaporkan mudah rusak jika bergesekan dengan objek seperti trotoar. Bridgestone Indonesia sendiri sudah menjelaskan mengenai asumsinya dari kejadian yang sudah menimpa lebih dari 5 unit Calya dan Sigra.
Komentar pun datang dari kalangan Calya Sigra Community (Calsic) atas keterangan PT Bridgestone Indonesia mengenai dugaan mudahnya ban rusak ini. Beberapa nada pun muncul terhadap ban yang disebut-sebut punya kemampuan efek efisiensi bahan bakar yang baik.
"Bobot ban yang ringan sepertinya engga ada hubungan dengan ban pecah. Saya sempat cek juga ke (dealer) Toyota Tendean dan memang di dinding ban yang area tabrakan ada dua titik bocor," ujar Guruh Ferdyanto, member grup Calsic di Facebook yang mengalami pecah ban setelah bannya menabrak trotoar dengan kecepatan rendah (17/10).
Lebih lanjut Guruh berkomentar bahwa ia pernah tak sengaja menyenggol trotoar dengan mobil lain dan ban berbeda juga tapi ban-nya hanya lecet, tak sampai sobek apalagi pecah.
Komentar lain datang juga dari member Calsic di di grup Facebook tersebut. "Alhamdulillah saya sudah 5000 KM lebih "trayek" Sumatera - Jawa aman sentosa. Mungkin belum kali ya...? Kalau masalah (kondisi) jalan jangan ditanya, sudah lewat semua," ujar Rido Hufaza, member grup Facebook Calsic.
Sementara Ketua Umum Calsic, Ade Habibie menegaskan kejadian seperti ini sudah sepantasnya jadi tanggung jawab PT Bridgestone Tire Indonesia selaku produsen ban duo LCGC 7 seater itu. "Kalau seperti ini kan harusnya komplain ke produsen ban-nya, ya. Bukan kesalahan Toyota atau Daihatsu," seloroh Ade yang juga jadi pendiri Calsic.
Saat dihubungi OtoDriver pagi tadi, PT Bridgestone Tire Indonesia mengaku siap menampung keluhan jika nantinya kejadian ban Ecopia mudah rusak ini semakin meluas. "Nanti kalau meluas akan kami kumpulkan ban tersebut untuk dicek kondisinya," tutur Herry Maylanda, Manajer Technical Service Departement PT Bridgestone Tire Indonesia (17/10).