Mitsubishi New Mirage yang beberapa hari lalu resmi meluncur mau tidak mau harus bersinggungan dengan segmen mobil murah alias LCGC. Walau Mitsubishi Indonesia dengan tegas menyebut jika segmentasi New Mirage berbeda dengan LCGC, tapi dengan dimensi dan spek mirip namun harga lebih tinggi, dibutuhkan strategi khusus.
"Segmennya New Mirage ini sangat berbeda dengan LCGC. Strategi kami bukan menyaingi mobil LCGC. Ini bukan untuk melawan LCGC," tegas Imam Choeru Cahya, Head of MMC Sales and Marketing Group PT KTB beberapa saat setelah prosesi peluncuran New Mirage (26/7).
Kendati demikian, Imam juga menyadari dengan berkembangnya LCGC secara otomatis mulai meredupkan city car semacam Mitsubishi New Mirage. Bukan saja karena ada pergesekan harga antara dua segmen ini, tapi secara spek pun New Mirage sebenarnya secara garis besar juga kurang lebih dengan LCGC.
Mirage edisi terbaru yang hadir dengan skema CBU dari Thailand ini harga termurahnya di kisaran Rp 175 jutaan. Sementara jika melirik Toyota Agya tipe tertinggi hanya seharga Rp 132 jutaan.
Bahkan jika mengintip bocoran harga Toyota Calya dengan harga termahal kisaran Rp 150 jutaan saja konsumen sudah akan dapat tiga baris bangku. Memang, New Mirage yang masih mempertahankan mesin 1.200 cc tiga silinder mungkin akan lebih bersinggungan dengan LCGC dengan dua baris bangku seperi Agya, Ayla, dan lainnya.
"Tapi intinya kami tetap melihat Mirage dalam segmennya adalah yang the best value for money. Kami mengoptimalkan desain style, performa, dan pricing, serta efisiensi bahan bakar. Jadi kami tetap punya keyakinan segmen Mirage akan tetap substain dan dalam hal ini Mirage akan stabil di market share-nya jika memang pasarnya melemah," harap Imam.
Walau berdimensi serupa, namun Mirage memang memiliki sejumlah fitur unggulan yang belum ada di LCGC. Sebut saja AC digital, audio terintegrasi, tombol audio di setir, transmisi CVT serta keyless smart key. Akselerasinya sendiri juga termasuk yang paling responsif di kelas 1.200 cc.