Berawal dari rasa prihatin Ford terhadap pengemudi yang dipengaruhi oleh efek narkoba dan alkohol, pabrikan Amerika Serikat ini menciptakan 'Drug Driving Suit'. Alat ini mencakup sebuah kacamata dan peranti yang menempel pada tubuh untuk merasakan bagaimana mengemudi saat berada di bawah pengaruh narkoba dan alkohol.
Apakah efeknya baik, tentu tidak. Dilansir wordlcarfans (21/11) tercatat 8,8 juta pengguna narkoba seperti ganja, kokain, ekstasi, heroin, LSD atau elcit dan alkohol di Eropa berasal dari umur 15-24 tahun. Tak kurang 200 kematian setiap tahun yang terjadi di jalan raya Inggris disebabkan pengaruh narkoba dan alkohol.
Drug Driving Suit milik Ford yang dapat mensimulasikan secara real, bagaimana efek yang dirasakan pengguna narkoba. Seperti reaksi otak yang semakin melambat, tangan tak terkoordinasi hingga jalan sempoyongan. Saat orang normal mencobanya, kelakuan mereka serasa lelucon bagi Yang melihatnya. Tapi kalau sungguhan terjadi, akibatnya sangat serius.
"Mengemudi setelah konsumsi obat-obatan terlarang dapat berpotensi fatal bagi pengemudi, penumpang dan pengguna jalan lainnya, " jelas Jim Graham, Ford Driving Skills for Life Manager. "Kami sekarang sudah tahu dengan mengggunakan Drug Driving Suit, bagaimana rasanya mengkonsumsi minuman dan obat-obatan lantas mengemudi. Efeknya akan dramatis."
Nah alat ini hasil kerjasama Ford dengan para ilmuan dari Meyer-Hentschel Institute di Jerman. Sebelumnya Ford telah memenangkan penghargaan karena memberikan pelatihan gratis kepada lebih dari setengah juta orang di seluruh dunia selama 11 tahun, agar tidak menggunakan narkoba dan alkohol.
Drug Driving Suit ini sepertinya tidak untuk diperjualbelikan secara masal. Hanya sebagai alat praktik Ford saja untuk meminimalkan kecelakaan. Juga berguna bagi insinyur Ford merancang peranti keselamatan, untuk mereduksi risiko bila mobil mereka dikendarai orang yang alam sadarnya terganggu.
Lebih jelasnya yuk simak video berikut :