Toyota Motor Corporation baru-baru ini mengumumkan penarikan massal (recall) besar-besaran di seluruh dunia. Tak tanggung-tanggung, jumlah kendaraan yang ditarik mencapai 6,5 juta kendaraan. Reuters melansir keputusan tersebut dilakukan terhadap model Camry, Corolla, dan Yaris atau Vitz pada sejumlah negara.
Bagaimana dengan Indonesia? Sepertinya kita aman. Dari total 6,5 juta unit di seluruh dunia, sebanyak 2,7 unit merupakan mobil yang beredar di Amerika Utara, 1,2 juta unit di Eropa, dan 600 ribu unit di Jepang. Penarikan itu dilakukan terkait masalah pada bagian jendela. Namun kami tetap akan meminta konfirmasi ke Toyota Astra Motor mengenai hal ini.
Toyota menemukan switch power window pada tiga mobilnya itu tidak dilapisi pelumas yang baik saat perakitan. Kondisi itu memungkinkan adanya serpihan dari proses perakitan itu bisa menyebabkan korsleting.
Yang fatal, korsleting tersebut bisa menyebabkan kebakaran pada kendaraan. Tapi hingga saat ini belum ada laporan kecelakaan yang disebabkan masalah switch power window tersebut. Kemungkinannya sangat kecil, tapi Toyota tak mau main-main dengan keselamatan penggunanya.
Selain tiga model tersebut, recall juga dilakukan terhadap Matrix, Rav4, Highlander, Tundra, Scion xB, dan Sequoia. Toyota menyatakan potensi gangguan serupa juga terjadi untuk mobil-mobil tersebut. Unit yang ditarik merupakan mobil-mobil yang diproduksi dalam rentang waktu Januari 2005 hingga Desember 2010.
Dalam kesempatan terpisah, penarikan unit Toyota juga dilakukan terhadap Crown dan Crown Majesta. Sebanyak 140 ribu unit mobil mewah yang beredar di Jepang itu mesti di-recall karena masalah pada kap mesin. Toyota menyatakan jika kap mesin berpotensi terbuka dengan sendiri saat kendaraan tengah melaju.
Aksi recall ini bisa disikapi sebagai upaya Toyota untuk mengakui kesalahan dan mengutamakan kepentingan pemiliknya.