Toyota Kijang generasi keenam akhirnya diluncurkan di Dunia untuk pertama kalinya di Indonesia. Peluncuran perdananya dilakukan Senin 23/11. Satu minggu sebelumnya, OtoDriver sempat berkunjung ke pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia selaku produsen Toyota di Indonesia.
Pada kunjungan yang berlangsung pada 16 November itu kami mendapat pandangan cukup dalam bagi tentang takdir Innova generasi ini. Demi merakit model terbaru Kijang ini, TMMIN harus merombak Karawang Plant 1 yang menjadi lokasi perakitan Innova dan Fortuner.
Deretan robot dan peralatan baru digunakan agar dapat menciptakan Innova anyar. Investasi yang digelontorkan pun mencapai Rp 5 Trilliun untuk pabrik tersebut. “Kapasitas produksi pabrik ini mencapai 130 ribu per tahun,” ungkap Nandi Julyanto, Direktur Production Enginering Karawang Plant PT TMMIN. Untuk menyiapkan pabrik bagi Innova baru, Toyota harus menghentikan pabrik hingga 4 kali. Itu bukan langkah yang mudah karena setiap beberapa menit, satu mobil bisa dirakit.
Demi meningkatkan kualitas, konten lokal pada Innova pun ditingkatkan 5% menjadi 85%. Sementara perubahan dari generasi sebelumnya disebutkan Nandi lebih dari 90% dengan menambah banyak fitur kemewahan dan kenyamanan.
Proses pengujian Innova generasi ini ternyata bukan setahun-dua tahun dijalankan. Riset bahkan telah dilakukan sejak 2010 untuk membaca kebutuhan masyarakat. Baru pada 2011, prototype Innova dirakit. Uji kelayakan jalan prototype itu pun dilakukan dalam waktu yang cukup lama, mencapai 1,5 tahun sebelum akhirnya versi produksinya diuji jalan selama 6 bulan. Nah, pengujian terakhir itulah yang kerap terlihat di jalan raya.
