Toyota baru saja mengumumkan penarikan massal (recall) mobil produksinya secara besar-besaran. Sebanyak 6,5 juta unit mobil Toyota di dunia mesti 'masuk kandang' karena masalah pada switch power window. Lalu bagaimana nasib mobil-mobil Toyota di Indonesia?
"Kami masih cek dulu, mudah-mudahan tidak terkena recall," kata Direkur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Rahmat Samulo, saat dikonfirmasi, Kamis, 22 Oktober 2015. Dia menyatakan Toyota akan membuat pengumuman kepada masyarakat jika terdapat mobil-mobil yang mesti diperbaiki akibat masalah pada jendela tersebut.
Sebelumnya Toyota mengumumkan 6,5 juta mobil yang di-recall tersebar di Amerika Utara sebanyak 2,7 juta unit, 1,2 juta unit di Eropa, dan 600 ribu lainnya berada di Jepang. Artinya, masih ada sekitar 2 juta unit kendaraan lain yang tidak disebutkan secara spesifik lokasi beredarnya.
Toyota menemukan switch power window pada tiga mobilnya itu tidak dilapisi pelumas yang baik saat perakitan. Kondisi itu memungkinkan adanya serpihan dari proses perakitan itu bisa menyebabkan korsleting. Yang fatal, korsleting tersebut bisa menyebabkan kebakaran pada kendaraan.
Adapun varian mobil yang ditarik sebagian besar adalah Camry, Corolla, dan Yaris atau Vitz di sejumlah negara. Gangguan serupa juga diduga muncul pada varian Matrix, Rav4, Highlander, Tundra, Scion xB, dan Sequoia. Mobil yang bermasalah itu merupakan kendaraan yang dirakit pada Januari 2005 hingga Desember 2010.