Bos Baru Chevrolet: "Spin Bukan Kegagalan Kami Melihat Pasar Indonesia, Tapi..."

Bos Baru Chevrolet: "Spin Bukan Kegagalan Kami Melihat Pasar Indonesia, Tapi..."

PT General Motor Indonesia dipimpin oleh Gaurav Guota sebagai nahkoda baru per 1 Juli 2015 lalu. Perusahaan yang membawahi merk Chevrolet di Indonesia itu pun berbenah untuk menghadapi ketatnya persaingan di industri otomotif dalam negeri. Dia pun mesti pintar-pintar menyiasati pelambatan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. OtoDriver secara eksklusif mewawancarai laki-laki asal India tersebut akhir pekan lalu di The Breeze, BSD City, Tangerang, Banten.

 

OtoDriver (O): Bagaimana Anda melihat industri otomotif di Indonesia?

Gaurav Gupta (G): Tentu kami selalu optimis dengan pasar Indonesia. Prospek di sini selalu cerah, dan memang saat ini sedang ada pelambatan ekonomi. Tapi secara keseluruhan tentu kami masih yakin dengan potensi pasar yang ada.

 

OD: Apa yang membuat Anda yakin?

G: Pertama, karena hampir setiap tahun pertumbuhan penjualan mobil di sini terus naik, dan kedua, jumlah kelas menengah di Indonesia juga sangat besar. Kelas menengah ini yang menjadi penggerak penjualan mobil karena itu kami akan berusaha untuk menghadirkan produk untuk mereka.

 

O: Tapi mengapa Chevrolet Spin yang ditujukan untuk masyarakat kelas menengah justru dihentikan produksinya?

G: Bisnis otomotif sangat mengikuti perkembangan pasar. Ketika kami luncurkan Spin, pasar MPV (multi-purpose vehicle) sangat baik.Tapi kecenderungan sekarang mulai beralih ke SUV (sport-utility vehicle), jadi tentu kami juga mesti menghadapi hal itu.

 

O: Jadi peluncuran Spin merupakan kesalahan GM dalam melihat pasar di Indonesia?

G: Kami tidak pernah berpikir seperti itu. Keputusan untuk meluncurkan Chevrolet Spin tentu karena memang sedang disukai pasar. Ketika pasar berubah, kami pun mesti menyesuaikan. Kami tidak pernah melihat itu (peluncuran Spin) sebagai kesalahan.

 

O: Jadi bagaimana strategi Chevrolet di Indonesia sekarang?

G: Saat ini kami mempunyai rencana jangka pendek dan jangka menengah. Jangka pendeknya kami ingin mencoba meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen Chevrolet. Peningkatan itu terutama pada aspek layanan purnajual, karena itu paling diperlukan konsumen. Sedangkan untuk jangka menengah kami juga sedang mempersiapkan mobil yang sesuai untuk pasar Indonesia.

 

O: Perekonomian Indonesia sedang melemah, apa Anda tetap yakin dengan bisnis Chevrolet di Indonesia karena persaingannya ketat?

G: Seperti yang sudah saya bilang, pasar Indonesia tetap prospektif. Pelemahan ekonomi di Indonesia memang mempengaruhi penjualan, tapi dalam bisnis itu biasa. Kadang penjualan naik, kadang turun. Beberapa tahun terakhir penjualan naik, tahun ini turun, ya itu normal. Tidak ada bisnis yang naik terus, jadi kami tetap yakin.

 

O: Chevrolet malah berencana meluncurkan mobil baru saat pelemahan ekonomi sekarang?

G: Kami memang akan meluncurkan Chevrolet Trax, tapi waktunya belum ditentukan. Kami baru sebatas memperkenalkan dan sedang menguji pasar dulu. Itu karena kami yakin dengan potensi SUV di Indonesia.

 

O: Apa yang membuat GM yakin dengan Trax?

G: Pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia memang turun, dan hampir seluruh kelas kendaraan juga menurun. Tapi penjualan di kelas SUV justru meningkat. Itu jadi sinyal kuat bahwa konsumen Indonesia mulai beralih ke SUV.

 

O: Tidak khawatir dengan persaingan SUV yang cukup ketat?

G: Kami yakin produk kami berkualitas, sudah dipasarkan di 66 negara, jadi sudah teruji. Persaingan tentu ada, tapi kami tidak masalah dengan persaingan itu.

 

O: Jika disimpulkan, bagaimana strategi Chevrolet ke depannya?

G: Kami akan memfokuskan diri untuk memberikan pelayanan purnajual kepada konsumen. Dan momentum pelambatan ekonomi itu jadi kesempatan kami untuk fokus dengan target tersebut. Jualan mobil tetap, tapi layanan Aftersales jadi prioritas. Begitu ekonomi membaik, kami akan hadirkan mobil-mobil terbaik juga kepada masyarakat.

 

O: Ngomong-ngomong, berapa harga Chevrolet Trax?

G: Belum kami putuskan, karena belum akan dijual saat ini. Kami juga harus menyesuaikan juga dengan kurs Dollar AS.

 

O: Mengapa tidak ditargetkan saja?

G: Sekarang saya tanya kurs Dollar berapa? Sekitar Rp 13.700. Satu jam berikut berapa? Tidak ada yang tahu kan..ha ha ha. Jadi simpel saja, begitu akan diluncurkan baru kami umumkan harganya. Yang jelas, harganya di bawah Captiva karena kelas Trax di bawahnya.

 

O: Pabrik GM yang sangat luas di Bekasi bakal dijadikan apa?

G: Kami sudah punya rencana sendiri. Tapi belum bisa kami umumkan dulu. nanti pada waktunya akan saya umumkan.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com