Keausan dan kerusakan menjadi bagian yang akrab dengan pemeliharaan mobil secara berkala ataupun yang sifatnya khusus saat terjadi kerusakan. Belanja sparepart akan jadi agenda yang tak terelakan.
Selain sparepart orisinal, terdapat pula sparepart non-orisinal yang dijajakan di pasar. Dibandingkan dengan banderol yang orisinal, harga sparepart non-orisinal lebih terjangkau serta tersebar dalam berbagai tingkatan harga yang tentunya lebih enteng dibanding versi OEM-nya.
“Perbedaan harga bisa dikatakan cukup signifikan, karenanya bagi beberapa orang sparepart non OEM atau bisa dikatakan sebagai KW jadi pilihan," terang Iwan Theodora dari toko Suzuki 74 yang berlokasi di Atrium Senen Jakarta Pusat.
“Dari kualitas pasti ada di bawah versi OEMnya, namun karena beberapa hal ada beberapa sparepart KW yang punya kualitas mendekati produk OEM nya lho, semisal timing belt di mana produk non OEM seperti Gates cukup bisa diandalkan,” sahut Nurkholis dari Sohib Motor yang juga buka gerai di Atrium untuk barang-barang KIA dan Hyundai.
Baik Iwan maupun Kholis tidak mengharamkan penggunaan barang KW, namun ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam memilih barang KW.
1. Pabrikan mobil menggunakan sub-kontraktor dalam memenuhi kebutuhannya. Seperti contoh Suzuki menggunakan bearing dari SKF, maka pilihan merek non OEM pun merujuk pakai merek yang sama.
2. Gunakan merek yang sudah terkenal atau yang menjadi referensi dari substusi produk OEM-nya.
3. Jangan tergiur oleh barang murah. Aturan bahwa ada harga ada rupa berlaku.
4. Beli pada toko onderdil yang terpercaya atau banyak direkomendasikan guna menghindari barang palsu atau harga terlalu mahal