Saat pengereman dirasa kurang untuk memperlambat laju kendaraan, pilihan engine brake kerap dilakukan oleh pengemudi. Engine brake alias pengereman dengan mesin adalah memindahkan gigi transmisi ke rasio yang lebih rendah, sehingga laju mobil tertahan oleh putaran mesin.
Biasanya hal ini dilakukan oleh pengguna mobil bertransmisi manual. Tapi jangan salah, mobil bertransmisi otomatik pun juga bisa melakukan hal serupa.
"Itu sama saja seperti mobil manual, harus berurutan tidak bisa langsung misalnya dari posisi transisi paling tinggi langsung masuk ke transmisi posisi 1. Cuma perbedaannya hanya penyebutan, kalau mobil matik itu ada D atau L atau 1 dan 2," ujar Suparna selaku kepala mekanik Auto 2000 Cilandak saat diwawancarai pada saat live Instagram ‘kupas tuntas rem mobil bersama Auto 2000’ beberapa waktu lalu.
Suparna mengatakan bahwa kondisi inipun berlaku pada jenis transmisi CVT.
"Mobil yang sudah mengusung CVT, tinggal menggeser tuas transmisi ke mode manual lalu turunkan posisi transmisi secara berurutan maka engine brake bisa terwujud," tambah Suparna.
Hanya saja, hingga saat ini tak sedikit pemilik kendaraan yang belum tahu atau takut menempuh hal ini. Ketakutan akan terjadinya kerusakan jika melakukan engine brake masih sering dijumpai. Padahal, engine brake jika dilakukan secara benar tidak akan menimbulkan kerusakan di mesin atau girboks mobil.