Memiliki mobil baru bisa saja merupakan sebuah kebahagiaan bagi seseorang, namun ternyata tidak semua orang ‘hepi’ dengan kondisi mobil barunya, terutama mengenai bau kabinnya.
Tak sedikit orang yang justru terganggu dengan bau ‘aneh’ mobil baru yang bisa saja membuat pusing, mual, mata pedih bahkan hingga sakit kepala.
Seperti dilansir Autocar, berbagai bau itu muncul dari plastik, lem dan bahan lainnya yang berada di dalam interior. Berdasarkan berbagai penelitian, bau mobil baru itu dapat menyebabkan penyakit karena mengandung senyawa berbahaya yang timbul dari material yang digunakan pada interior. Setidaknya terdapat delapan zat berbahaya yang terdapat pada interior mobil yakni benzena, etilbenzena, toluena, asetaldehida, akrolein, formaldehida, stirena, dan xilena.
“Zat Ini akan menguap ke kabin dan kemudian, di malam hari, saat dingin, akan diserap kembali oleh permukaan. Dan akan menguap lagi keesokan harinya. Jadi saat VOC berkumpul, lalu terpapar sinar matahari, pada dasarnya Anda memiliki biosfer VOC, yang dapat bertahan cukup lama," jelas Nick Molden CEO perusahaan pengujian Emissions Analytics.
Gejala paling sering justru terjadi di Asia. Berdasar sebuah survey di tahun 2005 terhadap 800 pembeli mobil baru oleh Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan menemukan setidaknya 51,1% konsumen mengalami 'sick car syndrome'.
Selain itu Motor1.com melaporkan, dari sebuah survey di Cina mengatakan bahwa 1 dari 10 orang China tidak menyukai bau mobil barunya. Di negeri konsumen mobil terbesar di dunia itu, bahkan dikatakan bau interior mobil baru merupakan masalah yang serius.
Bahkan pabrikan sekelas Ford pun kemudian harus melakukan riset untuk menghilangkan bau yang tak diinginan itu. Dari risetnya kemudian muncul metode untuk menghilangkan bau itu yakni dengan memanaskan bagian interior dengan kipas pemanas dan kemudian membuka jendela sehingga terjadi sirkulasi udara. Cara lain dengan cara menjemur mobil di bawah sinar matahari, membuka jendela dan dibantu dengan menghembuskan kipas angin untuk membantu sirkulasi.
Selain itu terdapat cara tradisional yang tak kalah ampuh, yakni dengan menempatkan bahan-bahan yang mampu menyerap bau-bauan tersebut seperti arang, cuka hingga bubuk kopi.
“Cara ini terbukti cukup manjur, namun memang butuh beberapa hari bahan-bahan tersebut dapat berkerja maksimal. Dan tak jarang harus mengganti bahan penyerap bau beberapa kali sampai bau benar-benar hilang,” terang Saiful salah satu detailer panggilan yang bermarkas di Jakarta Selatan ini.
“Tinggalkan bahan-bahan tersebut dalam mobil dan kemudian tinggalkan supaya bekerja menyerap bau,” tutupnya.