Ketika Anda melakukan service berkala, tentu proses ganti oli sudah termasuk di dalamnya. Namun sebaiknya Anda memastikan kembali untuk tidak hanya mengganti oli mesin, namun juga mengganti oli garden.
Pasalnya oli gardan merupakan bagian penting dalam sistem penggerak mobil, baik untuk penggerak dua roda (2WD) atau empat roda 4WD. Pemilik kendaraan harus mewaspadai gejala atau ciri dari oli gardan yang harus diganti, guna menghindari kerusakan yang lebih parah.
Seperti dilansir oleh Auto2000, dimana terdapat tiga hal yang harus diketahui oleh para pemilik kendaraan untuk bisa terhindar dari kerusakan parah yang disebabkan dari kelalaian pergantian oli gardan.
1. Muncul Gejala Kerusakan Dari Gardan
Karena posisi komponen garden berada di bawah mobil, maka pemilik kendaraan akan sangat mudah melihat gejalanya jika oli memang harus diganti.
Seperti yang sering muncul, suara terdengar mendengung di bawah mobil, getaran di bagian bodi ketika melewati jalanan menurun dan muncur suara saat berbelok.
Beberapa gejala di atas biasanya disebabkan oli garden yang sudah tidak mampu melumasi gigi-gigi secara sempurna.
2. Melewati Batas Penggantian Oli Gardan
Oli garden juga memiliki batas usia untuk segera diperbarui agar fungsinya tetap optimal. Meski begitu semua tergantung spesifikasi oli garden, jumlah oli yang dibutuhkan dan juga jarak tempuh yang sudah dilalui.
Jika melihat pandangan umum, maka oli sudah bisa diganti setiap dua tahun sekali atau jarak tempuh kendaraan sudah menembus angka 40.000 km.
Jangan sampai lupa menggantinya, karena bisa saja akan merusak mobil. Semakin baik diganti maka kinerjanya akan semakin baik.
3. Perubahan Warna Oli Gardan
Pemilik mobil sebaiknya perlu tahu waktunya mengganti oli gardan, salah satu melihatnya dengan cara mengenali perubahan warna oli tersebut.
Ketika warnanya sudah agak putih atau abu-abu metalik, maka kondisinya sudah tidak bagus lagi. Kekentalannya juga krusial. Oli yang harus diganti biasanya menjadi lebih encer dari yang seharusnya.
Namun perubahan warna dan kekentalan biasanya disebabkan oleh dua hal. Pertama, oli sudah terkontaminasi dengan air ketika melewati banjir. Kedua, karena oli sudah terlalu lama tidak diganti.