Bagi Anda yang berniat mengganti pelek standar, ada banyak pilihan model dalam pasar aftermarket. Celakanya, tidak boleh sekadar memilih pelek guna memuaskan hasrat. "Konsumen perlu mengetahui ukuran dari pelek yang akan diganti apakah sesuai dengan kondisi ruang pelek dari bawaan mobil," bilang Sukmono, punggawa Permaisuri Ban di area Giant, BSD, Tangerang, Banten.
Nah, selain itu, ada beberapa cara jitu memilih pelek. Bagi yang belum pernah bermain pelek, ada baiknya pelajari dulu mengenai spesikasi baut yang diperlukan untuk pelek bersangkutan.
Yulian Lahardi
Sekadar informasi, ada mobil menggunakan pelek dengan empat baut, ada juga yang lima baut. Kemudian ada istilah PCD (Pitch Circle Diameter) yang artinya jarak lubang baut pada pelek. Mono sapaan akrabnya memberikan ilustrasi, PCD biasanya tertulis 4×100, 4×114,3, 5×114,3, atau 5×112.
"Nah, angka 4 atau 5 berarti jumlah lubang baut, sedangkan kalau angka 100”, 114,3, atau 112 adalah menunjukkan jarak diameter antar baut dengan satuan milimeter (mm)," bilang Mono lagi.
Yulian Lahardi
Selanjutnya, jangan mengganti pelek dengan diameter terlalu besar. Disarankan hanya dua inci lebih besar dari pelek standar. Pasalnya, penggantian pelek dengan diameter lebih besar akan membuat kendaraan lebih tinggi.
Nah, hal ini akan menyebabkan ban berhimpitan dengan fender atau spakbor serta mobil akan terasa lebih berat bebannya. Alhasil, kondisi ini akan menyebabkan kurangnya efisiensi bahan bakar.
Jangan lupa perhatikan model pelek apakah sesuai dengan bodi kendaraan. Dalam hal ini Anda bisa meminta second opinion dari penjual pelek atau orang yang memang ahli di bidang desain.
Berani coba?