Pada saat melaju di atas aspal dalam kondisi hujan ternyata ada satu hal yang bisa menjadi momok menakutkan. Apalagi kalau bukan gejala hydroplanning. Daihatsu pun memberi tips untuk meminimalisir hydroplanning.
“Hydroplanning terjadi pada saat berkendara di jalanan basah, yang menyebabkan ban mengambang (tidak menyentuh jalan) ketika melewati genangan air," kata Budi Mahendra selaku Executive Coordinator CSVC division PT Astra Daihatsu Motor dalam siaran pers (28/8).
Bahkan menurut Mahendra, hal yang paling terburuk dari gejala hydroplanning dapat mengakibatkan mobil kehilangan kendali. Tentunya jika hal tersebut terjadi sangat membahayakan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Daihatsu pun memaparkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada ban supaya berkendara menjadi aman dan nyaman tanpa mendapati gejala hydroplanning. Simak di bawah ini:
1) Kecepatan
Ketika hujan sebaiknya kecepatan maksimal kendaraan 70 km/jam, dan perhatikan kecepatan kendaraan disekitar, hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya selip pada kondisi jalan basah
2) Kondisi Ban
Pada musim hujan, ban yang prima adalah hal yang sangat penting, sehingga sebelum berkendara sebaiknya memeriksa kembangan ban mobil dalam keadaan baik. Saat membeli ban pilihlah ban yang direkomendasikan untuk permukaan kering dan basah.
3) Tekanan Angin
Sebelum berkendara, sebaiknya periksa tekanan angin pada ban, apakah sudah sesuai dengan standar tekanan angin yang ditetapkan (sesuai dengan spesifikasi standar masing-masing mobil)