Belakangan ini curah hujan memang tergolong tinggi di beberapa wilayah Indonesia yang sudah memasuki musim hujan. Kondisi ini tak pelak membuat pemilik mobil galau antara menjaga kebersihan mobilnya tapi tetap harus beraktivitas.
Tak jarang mobil pun kehujanan dan kuyub baik saat di jalan maupun di parkiran. Kadang pemilik mobil pun membiarkan mobilnya tak segera dicuci sampai beberapa hari. Bahkan sampai berminggu-minggu.
Pertama adalah komponen pengereman. Jika dibiarkan kena hujan terus menerus, apalagi sering menerjang genangan bukan tak mungkin kampas rem dan cakram mudah berkurang performanya karena perubahan material akibat kontaminasi air hujan.
Selain rem, jika mobil dibiarkan kotor terus menerus maka kedua lampu depan akan kusam karena sisa air hujan maupun cipratan kotoran jalanan. Jika hal ini dibiarkan tentu sorot lampu akan berkurang dan visibilitas saat mengemudi malam hari.
"Setelahnya, perhatikan juga ujung knalpot. Jika sering kena hujan atau melintasi genangan dan tak langsung dibilas dan dikeringkan maka akan cepat terjadi karat," tukas Arifin yang belum lama ini meraih juara 1 kontes mekanik Shop&Drive.
Jika sudah demikian, bukan saja ujung knalpot yang cepat terserang karat, tapi sampai ke pipa knalpot ke arah mesin juga rentan kena karat dan keropos. Akibat membiarkan mobil kotor setelah hujan-hujanan pun tak sampai di sini.
Kaki-kaki yang jadi andalan mobil menerabas genangan dan permukaan jalan basah jadi area yang rentan. Kotoran seperti tanah kerikil yang bercampur air hujan banyak bersarang di balljoint, swing arm, pelek dan komponen roda lainnya.
Untuk menghindari semua kondisi negatif di atas sebenarnya mudah saja. Anda hanya perlu mencuci mobil setelah hujan-hujanan. Atau minimal membilasnya agar pasir-pasir atau kotoran tak menempel dari komponen tersebut.