Banyak orang enggan memakai transmisi otomatik karena takut jika rusak mahal. Sebetulnya transmisi otomatik sendiri bersifat cukup awet selama perawatannya teratur. Tapi tidak ada salahnya kita menggunakan transmisi ini secara tepat supaya makin awet.
Cukup banyak mobil bertransmisi otomatik menggunakan petunjuk serupa dengan Toyota Calya tentang pola penggunaan tuas transmisinya.
Tuasnya dapat dipindahkan dari posisi D, lantas 3 dan 2. “Ada beberapa model Toyota polanya, D, 3, 2 dan L serta lainnya yang menggunakan S yang bisa dipindahkan sendiri oleh pengemudi, untuk upshift dan downshift,” terang General Repair Service Manager, Workshop Department, Technical Service Division, PT Toyota Astra Motor Iwan Abdurahman.
Bagaimana kalau digunakan terus-menerus? Menurutnya tidak ada masalah, karena transmisi sudah dirancang untuk penggunaan yang ekstrem sekalipun.
“Satu-satunya yang membuat transmisi tidak awet adalah penggantian oli transmisi yang terlambat atau dari segi penggunaan kalau sering melakukan entakan mendadak,” katanya.
Entakan mendadak ini, seperti kerap menginjak pedal gas dalam-dalam dari kecepatan rendah, akan membuat kopling di dalam transmisi cepat aus. “Banyak yang menyangka transmisi otomatik enggak ada kopling. Memang pedal kopling tidak ada, tetapi perangkat koplingnya ada di dalam transmisi, nah itu yang bisa cepat aus jika penggunaannya tidak normal,” lanjutnya.
Berapa lama biasanya umur pakai kopling di transmisi matik? “Bisa lebih dari 100.000 km, kalau penggunaannya wajar dan penggantian oli transmisinya benar,” ujar Iwan. Ia pernah menemui kasus, kopling pada tranmisi matik sudah aus meski baru menempuh jarak yang pendek.
“Ternyata, penggunanya sering stop and go mendadak, dengan menginjak pedal gas dalam-dalam dari berhenti,” tuturnya.