Beberapa manuver saat mengemudi mobil memang punya keistimewaan tersendiri. Tentu tiap manuver juga punya teknik tersendiri untuk melakukannya. Salah satunya adalah teknik pengereman mesin alias engine brake yang bisa anda maksimalkan.
Sebenarnya sepele dan cukup mudah melakukan manuver engine brake yang baik dan benar. Maka berikut ini kami sajikan hal-hal apa saja yang hendaknya anda ketahui dari hal yang bisa menghemat bahan bakar ini.
2. Tidak merusak mesin
Ada anggapan bagi sebagian orang bahwa engine brake bisa merusak mesin. Jika anda melakukannya dengan tepat hal itu tentu tidak terjadi. Lakukan engine brake secara bertahap. Jangan langsung turunkan gigi lompat ke paling rendah. Menurunkan gigi transmisi secara bertahap berguna untuk menjaga putaran mesin tidak terlalu jauh kenaikannya.
3. Bisa menghemat bahan bakar
"Saat terjadi engine brake maka otomatis tidak ada bahan bakar yang tersuplai ke ruang bakar," tambah Hari. Hal itu karena mesin mendapat dorongan dari poros roda yang berputar. Saat jalanan menurun, gaya gravitasi dapat membantu manuver deselarasi tersebut lebih optimal lagi.
4. Engine brake di mobil transmisi manual
"Sebelum deselarasi dan engine brake, pengemudi harus secara perlahan menekan pedal rem. Baru pindahkan gigi ke satu tingkat lebih rendah," terang Bintarto Agung, Chief Instructor Indonesia Defensive Driving Centre (IDDC). Bintarto menegaskan untuk melakukan perpindahan gigi secara bertahap di transmisi manual.
5. Engine brake di mobil transmisi otomatik
Pada dasarnya teknik engine brake yang benar di mobil matik hampir sama seperti mobil manual. "Daya engine brake di mobil matik sebenarnya tidak terlalu signifikan, terlebih pada transmisi yang ada fitur Overdrive. Sebaiknya fitur itu dinonaktifkan, dan lakukan penurunan gigi secara bertahap seperti pada mobil manual," tukas pria yang akrab disapa Tato ini.
6. Sikap pengemudi saat engine brake
Bagaimanapun, saat engine brake mobil berpotensi pula untuk kehilangan kendali. Apalagi bila di transmisi manual dan melepas kopling secara kasar. Bintarto menegaskan bagi pengemudi untuk tetap sigap selama engine brake, tangan di posisi jam 9 dan 3, kaki kiri harus waspada dan siap berpindah-pindah dari pedal rem dan kopling jika mobil manual. Terlebih saat mobil berjalan melewati daerah pegunungan yang sering menemui kondisi jalan menurun yang curam.
7. Engine brake kondisi hujan
"Kesigapan dan kewaspadaan pengemudi dalam engine brake harus lebih meningkat saat kondisi hujan, baik di jalanan datar maupun menurun," wanti Bintarto. Jaga jarak sekitar 50 meter dari kendaraan di depan saat mengurangi kecepatan, sebelum berbelok dan merunut gigi turun ke gigi rendah. Juga di mobil manual, lepas kopling secara perlahan untuk menghindari ban mengunci saat melepas kopling.
8. Rev matching
Ini adalah teknik untuk melakukan engine brake secara halus. Jadi pada saat kita menginjak kopling dan memindahkan ke gigi rendah, gas diinjak supaya putaran mesin naik. Dengan demikian saat pedal kopling dilepas terasa halus. Selain lebih nyaman, teknik ini juga membuat ban tetap berada pada traksi maksimal. Latihan dan keterbiasaan diperlukan supaya bisa mengeksekusinya secara benar. Di dunia balap, teknik ini dikenal dengan heel and toe dengan kaki kanan menginjak rem dan gas, sementara kaki kiri menginjak kopling.