Kaca mobil merupakan safety glass yang dirancang khusus untuk tetap memberikan keamanan berkendaara, terlebih pada saat terjadi kecelakaan. Tanpa kehadiran safety glass ini, maka berkendara akan menjadi hal yang berbahaya dan bahkan lebih mematikan.
Jika kita perhatikan, kaca bagian samping dan belakang akan hancur menjadi pecahan kecil sebesar biji jagung.
“Jenis kaca dengan pecah menjadi serpihan kecil tujuannya agar mengurangi resiko goresan dari kaca pada pengguna kendaraan saat terjadi kecelakaan. Jenis kaca ini disebut sebagai tempered glass,” Wanny Yolanda, owner dari Moro Seneng (MS) salah satu toko kaca di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
Wanny mengatakan bahwa dua jenis kaca ini yang wajib digunakan pada sebuah mobil. “Jika menggunakan kaca biasa atau kaca yang biasa digunakan untuk rumah cukup berbahaya. Karena pecahnya besar-besar dan tajam,” bebernya.
Namun jika melihat pada era 70 hingga 90 an, masih banyak kendaraan khususnya karoseri dan otobus yang menggunakan ‘kaca jendela rumah’.
“Kala itu kaca jenis tempered ataupun laminated belum jamak dibikin dibuat di dalam negeri. Sehingga diakali dengan menggunakan kaca yang lebih tebal,” kenang Hariawan Setianto dari Automodis, Malang Jawa Timur. Pria yang disapa Wawan ini cukup memiliki memori dengan material tersebut lantaran pada saat itu orangtuanya bekerja di salah satu karoseri tersohor asal kota apel tersebut.
Wawan mengatakan bahwa dirinya sempat melihat langsung dampak dari kecelakaan mobil dengan kaca non safety ini. “Bahkan korban mengalami serius tertusuk pecahan kaca. Dampaknya cukup fatal dan mengerikan,” tutupnya.
Adapun sejarah safety dimulai dari Ford Motor Company, tepatnya pada 1917 yang menggunakan kedua jenis safety glass pada produk mobilnya, salah satunya adalah Model T. Sebelumnya mobil legendaris menggunakan jenis kaca biasa dan kemudian diganti dengan safety glass pada era tersebut.
Baik kaca tempered maupun laminated, hingga sekarang keduanya tetap dipergunakan sebagai standar keselamatan mobil di seluruh dunia.