BUS-TRUCK – Meskipun elektrifikasi di segmen kendaraan niaga masih menghadapi sejumlah kendala rumit namun tak membuat Farizon Auto mundur dari keseriusannya masuk ke pasar otomotif Indonesia (10/9).
Farizon merupakan jenama yang masih berada di bawah payung grup Geely. Kehadirannya di Indonesia menggamit partner lokal PT Arista Auto Elektrindo yang dipayungi Arista Group.
Perusahaan yang dipimpin oleh CEO of Farizon Auto International Company, Xue Tao, juga sedang berakselerasi di pasar otomotif dunia. Produnya praktis telah tersebar di wilayah seperti Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, dan juga Eropa, termasuk juga sudah masuk di Australia.
Dikutip dari laman Chinatrucks (15/9), berdasarkan data pihak Bea Cukai Tiongkok periode Januari-Juni 2025 Farizon mencatatkan kenaikan ekspor sampai 373 persen dibandingkan periode sama tahun 2024.
Baca juga: DFSK Bicara Soal Efisiensi Pemakaian Kendaraan Listrik Untuk UMKM
Baca juga: Wuling Luncurkan Mitra EV Cocok Buat UMKM, Simak Spesifikasinya
Model kendaraan niaga yang di lepas keluar Cina yaitu van, truk ringan, pikap, dan bus. Semua berikut berbagai varian yang ada pada masing-masing model.
SuperVAN yang juga akan dijadikan produk unggulan untuk pasar Indonesia, merupakan van ukuran besar bertenaga listrik pertama di dunia merupakan produk yanh sedang dijagokan oleh Farizon.
Rilis pertama di Serbia bulan November 2024, ditahbiskan sebagai salah satu kendaraan angkut ringan paling aman di dunia. Meraih status lima bintang untuk standar keamanan Euro NCAP. Ini pertama kalinya ada kendaraan niaga ringan produksi Tiongkok yang bisa meraih status seperti itu.
Di tanah Eropa seperti Serbia dan Hungaria, SuperVAN dan V6E mampu menuai minat yang tinggi. Begitu juga Australia, sejumlah perusahaan logistis sudah mengoperasikannya. (EW)
