Saat berbincang pada kami beberapa waktu lalu, pihak pabrikan mobil asal Tiongkok DFSK sempat menyatakan untuk mengembangkan varian Super Cab. Selain pikap dan ambulans, kini mobil tersebut menjadi angkot.
"Kalau pasarnya memungkinkan, akan kami garap pasarnya. Apa yang jadi keinginan dari pasar, akan kita garap," kata Denny Perdana, Area Sales Manager PT Sokonindo Automobile.
Dari luar, angkot ini memiliki tampilan bodi yang mewah dengan aksen layaknya mobil travel. Maklum, sebelumnya Gunung Mas sempat menggarap feeder Trans Semarang dengan basis Isuzu Elf dengan tampilan bodi yang mirip.
Sementara di bagian dalamnya, nuansa merah hadir di bangku penumpang tebal dengan konfigurasi saling berhadapan. Kabin versi Trans Semarang ini sudah dibekali AC dan pintu otomatis.
Kemudian ada versi angkot yang lebih sederhana dari karoseri Delima Jaya di Bogor. Hal ini tampak dari bentuk bodi dan kacanya yang tampil layaknya angkot konvensional. Serta balutan kelir putih polos dan bumper depan hitam yang terlihat standar.
Pun demikian di bagian interiornya. Jok saling berhadapannya hanya berlapis jok tipis tanpa adanya senderan punggung yang proper. Selain itu, kaca sliding besar menjadi satu-satunya peranti 'pendingin' kabin karena absennya AC di mobil ini.