BUS-TRUCK - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memastikan tarif bus Trans Wibawa Mukti masih tetap nol rupiah sejak diresmikan pada akhir tahun lalu.
Kebijakan itu sudah dipastikan meskipun antusiasme masyarakat terhadap moda transportasi ini semakin meningkat.
Sebagaimana dijelaskan oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Reza Nuralam, pemberlakuan tarif nol rupiah bagi pengguna Trans Wibawa Mukti tidak berdampak pada pelayanan yang tetap melayani rute Stasiun LRT Jatimulya hingga Cikarang dengan 30 titik pemberhentian di kedua arah.
"Pelayanan tetap kami utamakan. Kami bahkan berencana menambah koridor baru dengan rute Kalimalang-Jatimulya hingga wilayah Cibarusah," kata Reza dalam keterangannya pekan ini, (21/5). Seperti dikutip dari Antara.
Dikatan lagi oleh Reza, rencana penambahan koridor baru ini merespons tinggi antusiasme masyarakat terhadap layanan ini, terutama dari kalangan pekerja, pelajar dan mahasiswa yang menghendaki adanya rute-rute baru tersebut.
Layanan Trans Wibawa Mukti sendiri merupakan program Buy The Service (BTS) yang disubsidi pemerintah pusat bekerja sama pihak swasta yakni PT Sinar Jaya.
Untuk peran pemerintah daerah adalah memberikan subsidi pengganti tarif nol rupiah untuk bahan bakar, operasional hingga perawatan armada.
Untuk koridor 1 beroperasi dari perbatasan Kota Bekasi-Jatimulya sampai Cikarang. Respon masyarakat sangat baik.
Tersedia 15 unit armada yang beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 19.00 WIB dengan jadwal keberangkatan setiap satu jam.
Walaupun tarif masih gratis sejak layanan ini diresmikan pada akhir 2024, masyarakat tetap diminta menyiapkan uang elektronik untuk keperluan validasi. "Jika peminat terus meningkat, tidak menutup kemungkinan akan dipertimbangkan pemberlakuan tarif untuk ke depan," ungkap Reza.
Baca juga: Program Bus BTS Sudah Angkut 80 Jutaan Penumpang
Baca juga: Pemerintah Daerah Perlu Bikin terobosan Angkutan Massal
Akan merangkul pengemudi angkutan kota
Dakui juga oleh Reza keberadaan Trans Wibawa Mukti sempat mendapatkan penolakan dari pengemudi angkutan umum meski kini berangsur kondusif, "Angkutan jenis ‘elf’ masih memiliki pelanggan tersendiri. Ke depan, sopir-sopir angkot atau ‘elf’ akan diberdayakan sesuai kriteria yang ditentukan kami."
Nantinya, dipastikan seluruh pengemudi yang bergabung dengan Trans Wibawa Mukti harus profesional, berseragam rapi dan telah memiliki surat izin sesuai ketentuan. Termasuk diwajibkan memakai dasi saat bekerja.
Semua demi harapan akan kehadiran Trans Wibawa Mukti yang mampu menjadi solusi mengurangi kemacetan, menekan polusi serta menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
"Dishub Kabupaten Bekasi juga terus berupaya menyesuaikan layanan transportasi dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman," tegas Reza lebih lanjut.
Selain Trans Wibawa Mukti, Pemkab Bekasi juga mengoperasikan layanan Swatantra S01 yakni angkutan kota modern sebanyak 16 unit kendaraan di sekitar kawasan industri Jababeka, hasil kerja sama antara Dishub, PT Commuter Anak Bangsa dan pengembang Jababeka.
"Tarif angkutan S01 sebesar Rp 5.000 dengan sistem pembayaran digital. Banyak dimanfaatkan oleh karyawan pabrik dan mahasiswa President University yang beraktivitas di sekitar Jababeka," pungkas Reza. (EW)