Pada peluncuran Hino yang sudah berstandar Euro 4, selain jajaran truk dan bus besar, juga ada kelas medium bus, yaitu GB series.
Beberapa pembaruan dilakukan pada bus kelas menengah ini, seperti tampilan combination meter, kemudi yang bisa naik-turun (tilt steering) maupun maju-mundur (telescopic steering), juga alternator yang lebih besar (80A) untuk pengisian baterai yang lebih cepat dan kapasitas yang lebih besar.
Lantas, sehubungan dengan Euro 4 tentu perubahan pada mesinnya. Sebelumnya, menggunakan mesin W04D-TN, empat silinder, berdaya maksimum 130 PS/2.500 rpm dan torsi 363 Nm/1.400 rpm, berganti dengan mesin N04C-WK, empat silinder common-rail diesel dengan Variable Nozzle Turbocharger, bertenaga maksimal 150 PS/2.500 rpm dengan torsi puncak 420 Nm/1.400 rpm.
Mesin berstandar Euro 4 yang lebih bertenaga itu, akan berpasangan dengan pilihan transmisi manual 5 percepatan dan otomatik 6 percepatan. Paduan tenaga dari mesin yang disalurkan ke transmisi itu, akan berujung pada dua varian rasio gigi pada final gearnya.
Untuk transmisi manual ada dua opsi rasio 5,571:1 dan 5,142:1. Sedangkan versi matik, opsi 5,857:1 dan 5,142:1.
Pilihan rasio final gear ini, tentunya disesuaikan dengan kondisi jalan yang akan dilalui pengguna bus GB series ini.
Ada hal menarik bagi perusahaan karoseri, karena FOH (front Overhang) depan dan belakang lebih panjang dibandingkan versi sebelumnya. Sehingga ruang untuk penempatan pintu penumpang, baik di depan maupun di belakang lebih leluasa. Dua pilihan wheelbase 3.870 mm dan 4.200 mm, menjadi pilihan pengguna GB Series.