Sebelum virus corona hadir di Indonesia, bio lab bus level 2 (BSL-2) mungkin jarang terdengar. Namun sejak akhir 2020 ada beberapa pihak yang merilis bus tersebut, mulai dari karoseri Laksana hingga BPPT.
Standar keamanan hayati level-2 atau BSL-2 guna menjamin keamanan personil penguji dan lingkungan sekeliling laboratorium. Hal ini dinyatakan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan, pengujian sampel terduga Covid-19 dengan metoda PCR.
Didesain dengan standar keamanan Level-2, bus ini diklaim dapat mengurangi kontaminasi virus corona saat melakukan tes PCR. Detail ruangannya mulai dari kabin asisten klinik di bagian depan, lalu changing room, extracting room hingga PCR room.
Selanjutnya ada BPPT menghadirkan Mobile Laboratory Biosafety Level 2 Varian Bus yang didesain untuk tes Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Bus tersebut digarap oleh karoseri Subur Sukses Mandiri dengan basis truk Mitsubishi Fuso FM 517 HL.
Laboratorium ini mampu melayani hingga 1.000 sample PCR Test dalam 24 jam.Dengan rincian, pemeriksaan 10 batch dengan 1 batch berisi 94 spesimen, jadi bila ditotal bisa menampung 940 spesimen dalam waktu 24 jam.
"Sesuai dengan konsepnya yang mobile, lab BSL-2 yang dibangun di atas bus ini, menjadi sebuah solusi. Mobile Lab BSL-2 varian bus, tentu lebih mudah menjangkau berbagai wilayah, untuk mendukung pelaksanaan tes swab Covid-19 yang lebih optimal," kata Kepala BPPT, Hammam Riza dalam rilis resminya.