Di awal kehadirannya tahun lalu, kami sempat menjajal rute divisi Hercules dari PO Haryanto. Divisi tersebut bertrayek pendek. Seperti Jakarta-Pekalongan via Tegal atau Jakarta-Slawi, pergi pulang. Di awal Maret ini, kami berkesempatan menjajalnya lagi. Kini dari Jakarta ke Slawi.
Kami memilih perjalanan pagi dari Terminal Kampung Rambutan. Harga tiketnya lebih murah, jika dulu Rp 140 ribu, kini cukup Rp 130 ribu. Tetap berbonus air mineral.
Busnya pun masih sama, HR193. Sasisnya Mercedes-Benz OH 1626 air suspension berbodi Jetbus 2+ dengan kapasitas 43 penumpang non-toilet. Keberangkatan dari Kampung Rambutan pukul 07.15 pagi.
Menyiasati agar okupansi bus lebih ramai, maka bus mampir ke cukup banyak agen dibanding dulu. Jika dulu hanya mampir ke agen Pasar Rebo dan Jatiasih, kini lebih memutar. Mulai agen Pasar Rebo, Bambu Apus, Sumber Arta, Bulak Kapal hingga Cikarang disambangi untuk mengangkut penumpang.
Oiya, sebelum agen Cikarang, bus juga melakukn kontrol penumpang dan isi solar di rest area KM19. Selepas Cikarang bus langsung mengarah ke tol Cikampek dan Cipali. Kecepatannya konstan. Ditunjang suspensi udara dan jok tebal, tak butuh waktu lama untuk membuat kami tertidur.
Nah ada yang berbeda dari layanan divisi Hercules kali ini. Jika sebelumnya istirahat makan dilakukan di rest area KM252, kini bus diarahkan keluar tol Pejagan. Pukul 11.40, bus istirahat makan di RM Sari Jaya, Brebes.
Berbeda dari divisi Muria tujuan Kudus, pada rute ini penumpang tidak difasilitasi servis makan gratis. Sehingga penumpang harus membayar untuk makan di sini. Kami coba makan prasmanan dengan menu nasi, kentang, telur dan tahu, cukup Rp 18 ribu saja.
Nah, karena kami melanjutkan ke arah Slawi maka transit bus dilakukan di sini. Hal ini berlaku bagi penumpang yang berbeda rute. Seperti arah Pekalongan, Kajen hingga Banyu Putih.
Tak perlu khawatir soal armada transitnya, karena semua bus divisi Hercules memiliki kelas yang sama. Seperti kami yang berpindah ke bus berkode HR195. Setelah istirahat dan transit, bus melanjutkan perjalanan via tol Trans Jawa. Dan akhirnya, pukul 13.00, bus kami tiba di Slawi.
Kesimpulannya, dengan harga tiket yang lebih murah Rp 10 ribu, konsekuensinya kini bus lebih banyak mampir ke agen. Selain itu, istirahat di rumah makan juga lebih lama jika bus transit terlambat sampai. Secara waktu tempuh, bertambah sekitar 1 jam. Namun fasilitas bus nyaman dengan suspensi udara tetap dipertahankan.