Menjadi lokasi konflik, membuat fasilitas pendidikan harus ditempuh cukup jauh oleh para siswa di Gaza, Palestina. Untuk itu, pengadaan bus sekolah untuk antar jemput siswa menjadi hal yang penting di sana.
Langkah tersebut yang coba direalisasikan oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mendonasikan bus sekolah untuk mendukung pendidikan anak-anak Gaza.
Pada pertengah Juni lalu, satu unit bus pun dibeli, dan saat ini sedang memasuki tahap modifikasi untuk operasional bus antar-jemput siswa.
Sekali jalan, sekitar 50 siswa dapat diantar oleh bus buah hasil kedermawanan masyarakat Indonesia itu.
“Banyak sekolah Palestina membutuhkan dana dan bantuan operasional lain. Pengurangan bantuan membuat sekolah-sekolah tersebut tidak memiliki bus jemputan. Namun, di balik kesulitan tersebut, siswa-siswa Palestina tidak pernah putus asa dan terus berharap agar bisa mewujudkan cita-citanya kelak,” ujar Firdaus.
Firdaus menjelaskan, bahwa saat ini para siswa di Gaza sedang menjalani libur semester, dan akan kembali masuk pada Agustus mendatang. Sekolah-sekolah di lo Gaza sudah menyudahi sistem pembelajaran jarak jauh, dan kembali menjalani pembelajaran tatap muka.