Di pasar bus malam di Indonesia, terutama untuk bus medium duty dan light duty dengan penggerak 4x2, pabrikan bus Jepang memang sangat merajai pasar. Di segmen bus medium duty bermesin 7.000-an cc 4 silinder, Hino menjadi rajanya di Indonesia. Banyak sasisnya yang digunakan operator bus pariwisata maupun bus malam antarkota untuk memperkuat armadanya, seperti seri Hino A215 bermesin depan, R260 dan R285 bermesin belakang.
Namun, untuk segmen bus premium atau bus heavy duty berkapasitas mesin 11.000 cc, merek bus Eropa sangat merajai pasar transportasi di Indonesia. Sasis bus premium berpenggerak 6x2 yang dipakai operator bus di Indonesia dikuasai tiga merek besar, yakni Mercedes-Benz, Scania dan belakangan Volvo. Pabrikan Eropa lainnya, MAN, juga memasok sasis bus premium di Indonesia, namun masih terbatas pada operator bus tertentu saja.
Soal pilihan sasis ini, Direktur Utama PO Gunung Harta, I Gede Yoyok Santoso tidak menampik, banyak PO kini lebih memilih buatan Eropa. Alasannya, umumnya pabrikan dari benua ini banyak yang menyuguhkan mesin berkapasitas besar.
Bus tersebut dibangun dalam balutan karoseri Adiputro Wirasejati, Malang. Bus ini melayani trayek Bogor - Jakarta - Malang. Satu unit lainnya, melayani trayek Jember - Surabaya - Jakarta. "Dua-duanya kami operasikan sejak 27 Desember 2019 kemarin. Respons konsumen bagus, positif," ujar I Gede Yoyok Santoso.
PO SAN Putera Sejahtera, juga membeli bus asal Eropa, Mercedes-Benz sebanyak tujuh unit. Rinciannya, empat unit Mercedes-Benz OC500RF 2542 dan tiga unit Mercedes-Benz O500R 1836. Investasi senilai Rp 15 miliar digelontorkan PO ini untuk membeli armada baru itu. "Bus yang tipe pertama untuk trayek Bengkulu - Pekanbaru. Dan tipe kedua, untuk trayek Bengkulu - Jakarta - Bandung," ujar Kurnia Lesani Adnan, bos PO SAN Sejahtera dan PO Putera Mulya.
Sani mengatakan, bukan hanya PO Gunung Harta dan PO SAN Putera Sejahtera saja yang berbelanja unit bus baru dengan sasis bermesin gede. Sejumlah PO juga melakukan hal yang sama, dengan membeli sasis merk Scania, Mercedes-Benz, bahkan Volvo melalui agen pemegang mereknya di Indonesia.