Di tengah semakin banyaknya bus dengan konfigurasi mesin belakang, ternyata tidak serta merta membuat bus dengan mesin depan lengser begitu saja. Beberapa produk yang relatif gres seperti Mercedes-Benz OF 1623 atau Hino A 215 masih saja menempati posisi tertentu dalam bisnis otobis di Indonesia.
“Perusahaan Otobus, masih membutuhkan jenis bus dengan mesin depan pada saat ini. Karena bagaimanapun juga jenis bus ini secara spesifik lebih pas untuk trayek yang banyak stop & go,” tutur Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera beberapa saat silam. “Bus mesin depan bisa dikatakan lebih lincah lantaran memiliki rasio gir yang lebih besar yang membuatnya lebih enteng untuk bergerak, ini yang membuatnya lebih mudah untuk stop and go,” sambung pria ramah ini.
Menurut pria yang akrab disapa Lesani ini, bus dengan mesin depan ini pun lebih ekonomis dibanding jenis bus mesin belakang dalam hal perawatan, karena sparepart yang relatif lebih murah karena banyak kesamaan dengan truk. Sebab inilah bus mesin depan banyak dipakai sebagai bus kelas ekonomi.