OTODRIVER - Sebuah Mercedes-Benz EQE dikabarkan terbakar di sebuah basement dari sebuah apartement yang berada di Incheon Korea Selatan. Kebakaran tersebut menghancurkan lebih dari 140 unit mobil yang diparkir di lokasi kejadian dan juga melukai 21 orang.
Dikutip dari carscoops, media lokal melaporkan bahwa butuh 8 jam untuk padamkan api. Perlu dicatat bahwa kebakaran kendaraan listrik dikenal sulit untuk ditangani walau lebih jarang terjadi dibanding dengan kebakaran pada kendaraan konvensional.
Lebih mendetail mobil yang menjadi sumber kebakaran ini adalah Mercedes-Benz EQE 350+
Lalu apakah unit yang terbakar tersebut akan berpengaruh apda unit yang ada di Indonesia?
Mercedes-Benz Indonesia, mengatakan bahwa unit yang terbakar itu tidak ada hubungannya dengan hal tersebut.
“Unit yang ada di Indonesia tidak ada yang terpengaruh dengan hal tersebut,” ungkap Kariyanto Hardjosumarto, Sales dan Marketing Director Mercedes-Benz Indonesia saat dihubungi OtoDriver, Jumat (23/08).
Kisah pilu kebakaran itu memang sudah teratasi, namun demikian nampaknya tragedi ini memicu hal lainnya, yakni persepsi orang Korea Selatan mengenai mobil listrik.
Insiden tersebut memicu usulan untuk membatasi akses kendaraan listrik tempat parkir bawah tanah atau basement. Dan muncul masalah kedua yakni terjadi aksi jual EV yang terjadi cukup signifikan.
Mengutip dari The Straits Times, sejak terjadinya kebakaran pada 1 Agustus 2024 itu pasar mobil bekas Korea Selatan dibanjiri oleh EV yang akan dijual. Sumber dari K Car, salah satu platform jualbeli mobil bekas terbesar kedua di Korsel mencantumkan bahwa terdapat kenaikan penjualan sebesar 184 % pada minggu pertama Agustus dibanding dengan minggu terakhir di bulan Juli.
Banjirnya EV bekas ini memicu hal lainnya yakni ambyarnya harga jual EV tersebut secara signifikan.
Sebagai contoh, sebelum kebakaran harga EQE 300 bekas dibanderol di angka 92 juta won, setelah kejadian terkapar di angka 59 juta won.
Efek domino dari kejadian ini pun berdampak juga pada penjualan EV baru. Produsen mobil merespons pasar dengan lebih agresif untuk menahan turunnya minat pasar pada EV.
Hyundai di Korea Selatan baru-baru ini mulai menawarkan diskon signifikan untuk menarik kembali pembeli ke pasar kendaraan listrik. Ini termasuk diskon hingga 5 juta won untuk Kona Electric dan diskon 10 persen untuk Ioniq 5 yang populer. Hal ini pun terpantau juga di brand flagship yakni Genesis yang tawarkan diskon hingga 5 persen untuk semua model, termasuk GV70 Electrified.
Tak hanya mobil-mobil Korea Selatan yang terpengaruh, nampaknya tekanan ini pun juga berimbas pada brand impor. BMW menawarkan diskon lebih dari 12 persen untuk model listrik andalannya, i7 dan iX. Bahkan Audi menawarkan diskon hampir 30 persen untuk model e-tronnya, termasuk versi RS berperforma tinggi.
Bahkan lebih ngenes lagi, beberapa pembeli yang memesan EV baru pun kemudian membatalkan pesanannya. (SS)